JATIMPOS.CO/ SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan pertumbuhan ekonomi Surabaya terus menguat. Pasalnya, hingga bulan November ini pertumbuhan ekonomi Surabaya mencapai 7,17 persen. Padahal, pada tahun 2020 atau di masa pandemi Covid-19, ekonomi Surabaya -4,85 persen, kemudian di tahun 2021 naik jadi 4,29 persen dan di tahun ini naik lagi menjadi 7,17 persen.

“Alhamdulillah sampai bulan ini pertumbuhan ekonomi Surabaya mencapai 7,17 persen, itu artinya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional yang berada di angka 5 persen lebih,” kata Wali Kota Eri di ruang kerjanya, Balai Kota Surabaya, Kamis (24/11/2022).

Ia juga memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka 7 persen itu sudah sesuai target dari Wali Kota Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya. Meskipun sempat ragu, namun ternyata pertumbuhan ekonomi Surabaya itu akhirnya bisa mencapai target. 

“Alhamdulillah tercapai sesuai dengan target kita. Padahal kemarinnya kita sempat ragu, sampai gak ya di angka 7? Dan alhamdulillah tercapai, dan yang tertinggi tetap dari sektor jasa, karena kan Surabaya memang kota jasa ya,” katanya. 

Dengan adanya pertumbuhan ekonomi itu, ia juga bersyukur karena ternyata tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun dari 9,68 persen di tahun 2021, akhirnya turun menjadi 7,62 persen di tahun 2022 bulan ini. “Jadi, pengangguran Surabaya turun sekitar 2 persen dan perekonomian kita naik,” tegasnya. 

Menurut Wali Kota Eri, fakta ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan hari ini dengan sinergitas yang hebat antar semua pihak yang ada di Kota Surabaya, baik melalui padat karya, kerjasama dengan hotel dan apartemen dan program lainnya, terbukti bisa menggerakkan ekonomi Surabaya. Karena memang, pertumbuhan ekonomi Surabaya itu banyak dipengaruhi oleh geliatnya jasa yang ada di Kota Surabaya. 

“Makanya, saya sampaikan matur nuwun (terimakasih) kepada jajaran Pemkot Surabaya, warga Surabaya, seluruh investor dan pengusaha, perguruan tinggi dan semua stakeholder yang ada di Surabaya yang telah banyak membantu sehingga perekonomian Surabaya bisa terus naik. Sekali lagi terimakasih banyak,” ujarnya. 

Dengan adanya sinergitas dari semua stakeholder itu, akhirnya yang selama ini pengangguran bisa bekerja, karena mereka juga banyak  menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga bergeraklah perekonomian Surabaya. 

Wali Kota Eri juga sangat yakin perekonomian Surabaya bisa lebih baik lagi di tahun 2023 dan pengangguran terus turun di tahun depan. Sebab, Pemkot Surabaya bersama DPRD Surabaya sudah menganggarkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk menggerakkan UMKM.

“Insyaallah dengan guyup dan rukun ini, maka Surabaya bisa lebih hebat lagi di tahun 2023, laju perekonomiannya meningkat, dan pengangguran terbukanya terus turun. Kalau sudah seperti ini, maka kita bisa mengatakan bahwa yang berhasil menaikkan ekonomi dan menurunkan pengangguran bukanlah wali kotanya, tapi warga Kota Surabaya yang memiliki sinergitas yang sangat hebat. Sekali lagi terimakasih,” pungkasnya. (fred)