JATIMPOS.CO//TULUNGAGUNG- Akibat Kebakaran di Pasar Hewan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, Pemkab Tulungagung melalui Disperindag menyediakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pedagang Pasar Ngunut Sekaligus Pemberian Santunan kepada pedagang pasar.
Kegiatan berlangsung Kamis (19/12/19) di lokasi Pasar Ngunut, dihadiri Bupati Tulungagung, Wakil ketua DPRD, Pj Sekda, Kapolres, Kajari, OPD lingkup Pemkab serta Muspika Kecamatan Ngunut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung Dra. Imro'atul Mufidah, M.Si menyatakan, sebagai prioritas pertama selama masa tanggap darurat adanya bencana, Pemerintah Daerah membangun Tempat Penampungan Sementara pedagang Pasar Ngunut yang berlokasi di Pasar Hewan Ngunut yang dianggarkan melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kab. Tulungagung Tahun 2019 sebesar Rp. 2.260.000.000,- (dua milyar dua ratus enam puluh juta rupiah).
“Tujuannya agar pedagang dapat segera melanjutkan aktifitas perdagangan kembali untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Sedangkan untuk operasional Pasar Hewan Ngunut dialihkan ke Pasar Hewan Beji sehingga Pasar Hewan Beji beroperasional setiap pasaran Pahing dan Wage,” ujarnya.
Semua itu menurut Kadisperindag, berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Peraturan Menteri PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, dan Peraturan LKPP No. 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat, dengan hasil berikut :
Perencanaan pekerjaan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Tulungagung selaku dinas teknis; Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh CV. ANDARU PERSADA dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.733.398.800,00 (satu milyar tujuh ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus sembilan puluh delapan ribu delapan ratus rupiah); Pengawasan pekerjaan dilaksanakan oleh CV. BIMA KARYA KONSULTAN sebesar Rp.23.100.000,00 (dua puluh tiga juta seratus ribu rupiah);
“Dari jumlah anggaran yang disediakan tersebut di atas dengan dikurangi nilai kontrak untuk pekerjaan konstruksi dan pengawasan terdapat efisiensi sisa anggaran sebesar Rp. 503.501.200,00 (lima ratus tiga juta lima ratus satu ribu dua ratus rupia) yang dikembalikan ke Kas Daerah,” ujarnya.
Pemberian bantuan/santunan kepada pedagang Pasar Ngunut yang terdampak kebakaran, dimana setelah dilakukan tahap verifikasi dan validasi data pedagang.
Berdasarkan verifikasi data pedagang oleh UPT Disperindag Kec. Ngunut dan paguyuban pedagang diperoleh data valid jumlah pedagang aktif yang terdampak kebakaran di Pasar Ngunut sesuai dengan nama dan alamat pedagang (bynamebyaddress) sebanyak 247 pedagang. Hal ini disebabkan karena ada sebagian pedagang yang menempati lebih dari satu kios/los;
“Besaran santunan yang diberikan kepada setiap pedagang Rp.1.000.000,00 sampai dengan Rp. 2.000.000,00 menyesuaikan dengan lokasi, luas dan jenis dagangan dengan total anggaran sebesar Rp. 434.500.000.00 (empat ratus tiga puluh empat juta lima ratus ribu rupiah),” ujarnya.
Bersama dengan OPD terkait dengan dipimpin langsung oleh Bapak Bupati juga telah mengupayakan pembiayaan pembangunan kembali Pasar Ngunut yang terbakar agar dapat dilaksanakan pada Tahun 2020 yang akan datang.
Selain penganggaran dalam APBD Kabupaten Tulungagung, Pemerintah Daerah juga mengusulkan proposal kegiatan Revitalisasi Pasar Ngunut melalui dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan menyesuaikan dengan desain prototype pasar rakyat tipe A dan kepada Ibu Gubernur Jawa Timur agar dapatnya didanai juga dari APBD Provinsi Jawa Timur:
“Dalam rangka memberikan fasilitas pinjaman modal kepada para pedagang Pasar Ngunut, Pemerintah Daerah yang dikoordinasikan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro telah bekerja sama dengan beberapa lembaga perbankan dan pegadaian, dimana program tersebut juga telah kami sosialisasikan kepada para pedagang. Dengan adanya fasilitas pinjaman modal ini diharapkan dapat membantu permodalan pedagang untuk memulai usahanya kembali,” ujarnya.
Pemberian santuan secara simbolis oleh Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM. “Turut prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa para pedagang waktu lalu. Tentunya kita semua tidak ada yang menghendaki terjadinya musibahtersebut, namun kembali lagi bahwa ini adalah cobaan dan ujian dari Allah SWT, sehingga kita tidak boleh hanyut dalam kesedihan, karena selalu ada hikmah dalam setiap musibah apabila kita tabah dan sabar menghadapinya,” ujar Bupati.
Pemerintah Daerah menurut Bupati, berkomitmen revitalisasi pasar ngunut secepatnya kami juga telah berkonsultasi ke Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur untuk mengakses sumber pendanaan kegiatan revitalisasi pasar ngunut, sehingga nanti pembiayaannya bersumber dari Tugas Pembantuan APBN, APBD Provinsi Jawa Timur dan APBD Kabupaten Tulungagung.
Kegiatan diakhiri pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur tentang peresmian tempat penampungan sementara di Pasar Hewan Ngunut. (san)