JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR - Plt Wali Kota Blitar Santoso merasa kaget mendengar harga gula pasir dan telur ayam yang sangat tinggi. Karena itu ia langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah distributor kebutuhan pokok tersebut, Jumat (20\3/2020).
Setidaknya ada lima tempat yang dikunjungi, yakni Cv Sidodadi (agen telur ayam) Jl Dimoro, Toko Bromo (agen sembako) Jl Dr Wahidin, Cv Wijaya Putra Sejahtera (agen sembako) Jl Dr Wahidin, Pasar Pon Blitar, dan Gudang Bulog Jl Raya Pojok Garum.
santoso memastikan bahwa kebutuhan pokok sembako harganya masih stabil dan relatif terkendali. Hanya saja gula pasir dijual seharga 16.500 hingga 17.500 ribu per kilogram. "
Kami sudah tinjau ke lokasi dan harga sembako masih terjangkau, kecuali gula pasir saja yang naik," ucap Santoso di sela- sidak.
Menurut dia, kenaikan harga itu bukan karena terjadi penimbunan, tapi sedikit terpengaruh dari isu COVID~19. Karena itu Santoso meminta agar masyarakat tidak panik atas kenaikan harga yang terjadi.
Makanya kalau ada yang mengatakan harga gula pasir sampai 18 ribu per kilogram, bila kabar ini terus dihembuskan tanpa ada klarifikasi akan turut berimbas pada pembeli.
Menurutnya, di tingkat grosir stok gula pasir di Kota Blitar masih aman. Diakui harganya memang terjadi kenaikan tapi masih dalam batas kewajaran, antara 16.500 hingga 17.500 per kilogram.
Demikian halnya dengan
Stok telur ayam masih aman. Di gudang telur masih sekitar 20 ton. "Itu cukup untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran," ucap Santoso.
Sidak Plt Wali Kota itu didampingi Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela serta Forkompimda. Dalam situasi seperti naiknya harga kebutuhan pokok, masyrakat berharap pemerintah diminta terus mengelar inspeksi mendadak (Sidak).
Salah satu agen bahkan merasa berterimakasih kepada Wali Kota Blitar, yang telah melakukan sidak ini ke agen-agen sembako. Sebab, dengan kunjungan itu wali kota bisa mengetahui langsung kondisi yang ada. (sk/Adv)