JATIMPOS.CO.//TUBAN – Menanggapi amblesnya harga cabai, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, merancanag kedepannya Kabupaten Tuban akan membangun lumbung di unit badan usaha milik daerah (BUMD) yang akan menampung komoditi holtikultura.

“Sampai saat ini masih proses perencanaan dan targetnya di tahun 2020 siap. Diharapkan unit usaha yang dikelola BUMD ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi keluhan petani saat harga turun,” kata Murtaji Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban kepada jatimpos.co di ruangannya baru-baru ini.

Menurutnya, mengenai rencana ini menjadi konsentrasi Dispartan dan Diskoperindag selaku wilayah input dan output. Diyakininya dengan langkah ini mampu menjadi solusi mengurai kesulitan petani saat stok melimpah yang berimbas harga melemah. Sedangkan kebutuhan konsumen terbatas.

“Selama ini para petani cabai di Tuban menjualnya belum sampai pada tingkatan kerjasama dengan pabrik,” sambung Murtaji.

Mantan Camat Bancar ini mengungkapkan sampai sejauh ini lumbung petani holtikultura di Tuban belum ada. Para petani langsung menjual kepada tengkulak dan ke pasar. Jika rencana ini disetujui, maka ketika petani menghadapi stok melimpah dan berimbas harga murah di situlah peran unit BUMD bergerak.

“Setidaknya itu bisa menjadi langkah untuk menstabilkan harga,” kata pria berkacamata ini.

Soal kualitas tanaman yang ada di bumi wali cukup berani bersaing, mulai dari jagung, kacang, ketela pohon tak terkecuali cabai.

“Kalau sampai ke tahapan ekspor, ini perlu persiapan yang cukup matang,” tandasnya.

Seperti diketahui pada bulan lalu, Bupati Tuban Fatkhul Huda mengaku prihatin dengan kondisi para petani cabai di Tuban, terutama saat panen yang harga jualnya selalu turun drastis. Hasil panen melimpah menyebabkan harga jualnya turun drastis sehingga petani cabai merugi.

“Begitu memperoleh kabar tersebut, saya langsung menghubungi Menteri Pertanian,””kata Huda.

Menyikapi hal tersebut, Tim Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bergerak cepat terjun ke lokasi untuk menemui para petani. Tim Kementan juga mengajak para pelaku usaha swasta untuk menyerap langsung panenan cabai di Tuban dengan harga yang layak. Pada tahap awal operasi pasar tersebut, disepakati pembelian 7 ton cabai keriting dan 3 ton cabai rawit merah dengan harga Rp 8 ribu per kg untuk dijual melalui Toko Tani Indonesia ke pasar Jakarta.

Selian itu, Fatkhul Huda menginstruksikan Sekda Budi Wiyana untuk membuat Gerakan Membeli Cabai dari Petani. Melalui gerakan ini, ASN diimbau untuk membeli cabai hasil pertanian Kabupaten Tuban sebagai wujud kepedulian terhadap sesama warga. (Min)