JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO -  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar didampingi  Dirjen Pengembangan dan Investasi Kemendesa, serta Wabup Mojokerto Muhamad Al Barra melakukan peninjauan BUMDes Berkah Asri di Desa Padangasri Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Jumat (3/9/2021).  

Mendes Abdul Halim Iskandar pada keterangannya mengatakan bahwa kedatangannya kali ini merupakan usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) level desa.

Mendes menyebut BUMDesa menjadi salah satu ujung tombak paling penting untuk merealisasikan hal tersebut, salah satunya dengan Pertashop bekerjasama dengan Pertamina.

“Pada masa pandemi Covid-19,  perdagangan dan perekonomian terpuruk. Ini tidak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Nah, kita berusaha bangkit dengan PEN. Paling cepat, kita bisa lakukan itu melalui desa. Salah satu ujung tombak pemulihan PEN level desa adalah BUMDes. Itu bisa kita implementasikan salah satunya melalui Pertashop ini. Jadi, Kami mau uji petik, dan melakukan percepatannya,” kata Halim.

Kades Padangsari Kecamatan Jatirejo Bahaudin,  mengatakan  sejauh ini ada beberapa kendala yang masih terjadi pada pengelolaan Pertashop BUMDesa Padangsari. Beberapa di antaranya adalah pengiriman logistik BBM yang kadang telat, serta keinginan untuk memiliki alat modular secara mandiri yang bernilai sekitar Rp 250 juta.

“Kendala saat ini adalah pengiriman yang terkadang ada telatnya. Kami pesan sekitar 1.000 liter, dan itu juga harus inden. Modular Pertashop ini kapasitasnya bisa menampung sekitar 3.000 liter. Kami ingin juga suatu saat nanti bisa mandiri untuk modular itu, agar laba kami juga bisa full. Harga modular sekitar Rp 250 juta. Harapannya agar ini bisa diberikan solusi,” kata kades.

Sedangkan Wakil Bupati Muhammad Albarraa pada kesempatan tersebut,  meyakini BUMDesa ini akan membawa kemanfaatan berlanjut bagi warga masyarakat jika mampu dikelola dengan baik.

“Bumdes ini kan padat karya, tenaganya juga menyerap dari masyarakat desa. Jika berjalan baik, insyallah akan meningkatkan kesejahteraan warga. Untuk Pertashop, Kemendesa dan Pertamina sudah ada komitmen memperbaiki MoU, supaya nanti tidak merugikan masyarakat. Laba yang diterima BUMDesa juga bisa full nantinya,” terang Gus Barra. (din)