JATIMPOS.CO/MADIUN - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun menggelar pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Stasiun Madiun.
Pameran UMKM mitra binaan Daop 7 Madiun tersebut akan digelar selama 7 hari mulai Rabu (11/5/2022) hingga Selasa (17/5/2022) mendatang.
Pameran UMKM tersebit di buka secara langsung oleh Vice President Daop 7 Madiun Hendra Wahyono bersama Vice President Corporate Social Responsibility KAI Bachoirullazi.
Vice President Corporate Social Responsibility KAI, Bachoirullazi mengatakan tujuan diadakannya pameran ini adalah untuk mengenalkan UMKM mitra binaan Daop 7 Madiun kepada masyarakat dengan memperluas pasar untuk meningkatkan penjualan serta sebagai implementasi dari Undang-Undang Cipta Kerja untuk mendorong pengembangan dan digitalisasi UMKM di Indonesia.
“Kegiatan ini juga sebagai kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu dengan tujuan mendorong masyarakat untuk membeli produk-produk buatan UMKM serta untuk mendukung keberlangsungan bisnis sektor itu selama pandemi Corona,” ucap Bachoirullazi.
Sementara itu, Vice President Daop 7 Madiun Hendra Wahyono mengatakan akan mendukung penuh gelaran pameran UMKM yang bertempat di Stasiun Madiun.
Dia menjelaskan bahwa pameran yang diadakan di stasiun bisa menarik perhatian konsumen untuk mengunjungi stand, mengingat suasana stasiun masih dalam momentum masa angkutan Lebaran sehingga ramai penumpang baik itu penumpang berangkat maupun turun menggunakan kereta api.
“Semoga dengan masih banyaknya penumpang yang berada di lingkungan stasiun, produk UMKM ini bisa laris terjual dan masyarakat yang membeli bisa semakin mengenal produk-produk yang ditawarkan oleh UMKM mitra binaan Daop 7 Madiun,” ungkap Hendra.
Adapun mitra binaan KAI Daop 7 Madiun yang menjadi peserta pameran UMKM kali ini yaitu Mundari Eco Print Madiun, Nasi Pecel Yu Gembrot Madiun, Nasi Liwet Mba Ninik Madiun, dan Batik Mawar Putih Blitar. Masing-masing UMKM memamerkan ciri khas produknya untuk menarik daya tarik konsumen yang berada di lingkungan Stasiun Madiun.
Seperti Nasi Pecel Yu Gembrot menawarkan produk andalannya yaitu nasi pecel dengan berbagai macam pilihan toping sebagai ciri khas dari Kota Madiun.
Sedangkan Nasi Liwet Mba Ninik menawarkan kuliner khas Solo dengan pilihan berbagai macam lauk pauk. Kemudian, Batik Mawar Putih Blitar memamerkan berbagai jenis batik produknya seperti batik tulis, printing, jumputan, shibori, dan tie-dye. Sedangkan Mundari Eco Print Madiun memamerkan produk seperti tas, topi, pashmina, dan kain dengan teknik pewarnaan menggunakan bahan alami.
Salah satu peserta pameran UMKM, Yogi Rosdianta selaku pemilik Batik Mawar Putih mengatakan bahwa pameran UMKM di Stasiun Madiun ini merupakan salah satu langkah konkret KAI dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat khususnya yang terdampak langsung pandemi Corona.
Dia berharap semoga kedepan akan ada event-event serupa yang terlaksana dan lebih banyak lagi kolaborasi antara KAI dengan UMKM.
“Terima kasih atas gelaran pameran ini, maju terus untuk PT KAI dalam memajukan perkeretaapian Indonesia,” pungkasnya. (jum).