JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Warga Desa Rek-Kerek Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mampu memproduksi songkok batik.
Songkok batik buah hasil dari pelatihan Wira Usaha Baru (WUB) tersebut penjualannya mampu menembus pasar luar Madura. Meliputi, Jember, Bandung, dan Kalimantan.
Sekretaris Desa Rek Kerek Kecamatan Palengaan, Moh. Hasyim bercerita awal mula warganya bisa memproduksi songkok batik sendiri. Pihaknya mendapat informasi dari fasilitator program wirausaha baru (WUB) untuk mengirim dua warganya dalam pelatihan pembuatan songkok di tingkat kecamatan.
Pihaknya kemudian mengirim dua orang untuk mengikuti program tersebut sesuai dengan permintaan fasilitator selama 15 hari. Dalam durasi setelah bulan itu peserta diajari berbagai hal tentang pembuatan songkok, mulai pemotongan, cara menjahit songkok, hingga tahap finishing.
"Adanya songkok batik awalnya dari pelatihan wirausaha baru (WUB) yang dilaksanakan di tingkat kecamatan. Selesai dari pelatihan, kami support mereka yang ikut pelatihan itu berupa alatnya," ujarnya, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, produksi songkok batik itu ternyata berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakatnya lantaran mampu menyedot tenaga kerja yang diambil dari desanya sendiri. Termasuk bahan batik yang digunakan merupakan hasil kerajinan warga desa.
"Alhamdulillah mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang semula para pemuda sepulang dari perantauan tidak memiliki pekerjaan, maka dengan adanya produk songkok ini tidak menjadi pengangguran," papar Hasyim.
Hasyim bersyukur Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam memiliki program WUB, sebab program itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan paket pelatihan usaha yang diikutinya.
"Songkok batik itu kami pasarkan di online maupun offline. Seperti di Wamira Mart kalau yang offline," pungkasnya.
Program WUB merupakan gagasan Bupati Baddrut Tamam dengan skema memberikan pelatihan usaha gratis, diberikan modal dengan bunga nol persen, diberikan bantuan alat produksi, hingga fasilitasi pemasarannya, baik online maupun offline dengan target 10 ribu pengusaha baru selama lima tahun. (did)