JATIMPOS.CO//SURABAYA- Untuk pertamakali sejak menjabat Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melakukan mutasi dan melantik 20 orang pejabat tinggi pratama (eselon II) di lingkungan Pemprov Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (13/12).

 

Adapun pejabat eselon II yang dilantik yaitu, Mochamad Hafidin Ilham selaku Direktur RSJ Menur, Herlin Ferliana sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Kohar Hari Santoso sebagai Direktur RSUD Saiful Anwar, Bobby Soemiarsono Kepala BPKAD, Jumadi selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jatim, Anom Surahno Kepala Balitbang, Nurkholis selaku Kepala BKD, dan Fattah Jasin sebagai Kepala Bakorwil Pamekasan.

Selanjutnya, Alwi sebagai Kepala Dinas Sosial, Jempin Marbun Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Prov. Jatim, Indah Wahyuni sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Setda Prov. Jatim, dan Ardo Sahak sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov. Jatim.

Serta, Aries Agung Paewai sebagai Kepala BPSDM, Sjaichul Gulam sebagai Kepala Bakorwil Malang, Benny Sampirwanto Kepala Diskominfo, Andik Fadjar Tjahyono Sekretaris DPRD, Dyah Wahyu Ermawati Kepala Bakorwil Bojonegoro, dan Abimanyu Poncoatmojo sebagai Asisten Administrasi Umum Setda Prov. Jatim.

Kepada 20 orang pejabat eselon II yang dilantik, Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah ini berpesan agar bisa langsung bekerja dengan Cepat-Efektif-Efisien-Tanggap-Transparan-Akuntabel-Responsif (CETTAR), dalam rangka mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat Jatim.

"Kita punya jargon CETTAR, karenanya saya ingin kita semua berikhtiar untuk mewujudkannya. Bagaimana kita kerja cepat, efektif efisien, tapi juga memiliki sensitivitas sehingga cepat tanggap. Dan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel," terang Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga berpesan, agar para pejabat eselon II tersebut bisa segera adaptasi berseiring dengan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Utamanya, untuk menyiapkan SDM yang unggul dalam rangka mewujudkan Indonesia berkemajuan.

Untuk itu, Khofifah meminta, agar tercipta sinergitas di segala lini Pemprov Jatim. Dengan demikian, harapannya IPM di Jatim bisa semakin meningkat dan kemiskinan bisa diturunkan. Serta, ketimpangan antara desa dan kota maupun wilayah selatan dan utara di Jatim bisa turun dengan signifikan.

"RPJMD kita harus ditelaah kembali seiring dengan akan dilaksanakannya Musrenbangnas yang tentunya tidak lama kemudian dilanjutkan dengan pengesahan RPJMN. Artinya harus ada poin-poin RPJMN yang perlu kita alirkan pada RPJMD kita. Sehingga, dibutuhkan penguatan RKP pada RAPB 2021 yang akan datang," urai orang nomor satu di Jatim ini.

Terkait proses pelantikan pejabat eselon II tersebut, Khofifah menjelaskan bahwa sebelumnya telah melalui proses assestment, yang dilakukan oleh tim lembaga psikologi UIN Syarif Hidayatullah. Kemudian, tim panitia seleksi (pansel ) telah melakukan interview. Tim pansel ini sendiri anggotanya antara lain Sekda Prov. Jatim dan Kepala BKN Jatim. Selanjutnya, hasil interview tersebut dikirimkan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) serta ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Para eselon II di lingkup Pemprov Jatim telah melewati proses panjang melalui asessment. Kemudian ditindaklanjuti oleh pansel melalui interview," ungkap Khofifah.

Sedangkan, untuk jabatan eselon II yang masih kosong, Khofifah mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan open bidding. Dan untuk sementara, bagi OPD yang masih kosong akan dipimpin oleh pejabat pelaksana teknis (plt). Karenanya, pihaknya akan segera mengkomunikasikan kepada KASN dan Kemendagri.

"Kita akan segera meminta kepada pansel untuk memproses open bidding setelah secara administratif kita laporkan ke Kemendagri dan KASN maupun Kemendagri . Ini merupakan dua lembaga yang memiliki kewenangan terkait proses seleksi ini," tutur gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Di akhir, Khofifah menyampaikan apresiasi dan selamat menjalankan tugas kepada semua pejabat eselon II yang dilantik.

"Selamat sekali lagi saya sampaikan, semoga Alloh selalu menganugerahkan kekuatan dan sinergitas diantara kita semua untuk membangun Jawa Timur menjadi lebih maju dan sejahtera," pungkas Khofifah. (hms)