JATIMPOS.CO/MADIUN - Jumlah SMK di Jawa Timur saat ini sebanyak 2.161 lembaga dengan siswa 764.220. Ini sangat berkontribusi terhadap indek pembangunan manusia (IPM) di Jawa Timur.

Hal tersebut seperti diungkapkan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono usai meninjau Job Matching di Kota Madiun, Selasa (23/4/2024).

"Jatim saat ini IPM-nya mencapai 74,65 poin, naik dari tahun 2022 yaitu 74,5 poin, dan ini sudah melewati rata-rata nasional IPM-nya yaitu diangka 74,99 poin. Ini berkat salah satu kontribusinya adalah SMK," jelas Adhy Karyono.

Selain itu, tingkat pengangguran di Jawa Timur juga turun sangat drsatis. Dari posisi 5,49 persen menjadi 4,88 persen. Sedangkan di tingkat nasional masuk diangka 5,32 persen.

"Jawa Timur ini jauh berkurang tingkat penganggurannya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adhy Karyono menyampaikan, tingkat pengangguran berasal dari SMK, tiga tahun lalu di Jatim mencapai 11,3 persen dan sekarang turun menjadi 8,7 persen.

"Artinya SMK adalah sekolah yang anti nganggur," katanya.

Adhy Karyono juga menyampaikan bakal menggalakan kualitas lulusan dari SMK dan juga yang masuk ke perguruan tinggi. Karena lulusan SMK punya peluang besar untuk bisa langsung kerja.

"Kita juga berusaha untuk matching antara dunia sekolah atau dunia pendidikan dengan dunia kerja," pungkasnya. (jum).