JATIMPOS.CO//SURABAYA- Hari ini (29/3) ada penambahan empat Kabupaten di Jatim masuk zona merah comfirm positif Covid-19, yakni Kabupaten Pemaksan, Kabupaten Jombang, Tulungagung dan Kabupaten Banyuwangi. Dengan demikian 17 Kabupaten/Kota di Jatim masuk zona merah, meningkat dari sehari sebelumnya (28/3) hanya 13 Kab/Kota.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan persnya di Grahadi (29/3) menjelaskan, hingga 29 Maret 2020 pukul 18.00 WIB, jumlah positif covid-19 sebanyak 90 orang, dalam pemantauan (ODP) 5071 orang, dan 336 orang pasien dalam pengawasan (PDP)
“Ada tambahan 13 orang yang positif di Jatim hari ini, jadi, total 90 orang yang positif Covid-19 di Jatim. . Ada yang berubah warnanya jadi merah, yakni Pamekasan, Banyuwangi, Tulungagung dan Jombang,” ujar Gubernur.
Adapun masing-masing sesuai jumlah comfirm positif pasien : 41 Kota Surabaya, 10 Kab Sidoarjo, 9 Kab. Magetan, 9 Malang Raya, 3 Kab.Gresik, 4 Kab.Situbondo, 2 Kab Kediri, 3 Kab Lumajang, 2 Kab Jember, 1 Kab. Blitar dan 1 Kota Kediri, 1 Kabupaten Pamekasan, 1 Kabupaten Banyuwangi, dan 1 Kabupaten Jombang.
Gubernur merinci yang positif 90 orang di Jatim itu terdiri dari 41 dari Surabaya, 9 dari Malang Raya, 1 Kota Batu, 9 dari Magetan, 10 dari Sidoarjo, 2 Kabupaten Kediri, 1 Kota Kediri, 2 Gresik, 1 Kabupaten Blitar, 1 Kota Blitar, 3 Lumajang, 2 Jember, 4 Situbondo, 1 Banyuwangi, 1 Pamekasan, 1 Tulungagung dan 1 Jombang.
Sedangkan yang sembuh ada 13 orang dan meninggal 7 orang. Yang sembuh 3 dari RSU Saiful Anwar Malang dan 10 dari Surabaya (RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya). Tujuh pasien yang meninggal, yakni 1 di Malang, 2 di Surabaya, 1 di Sidoarjo, 1 di Gresik, 1 di Kediri dan 1 di Magetan.
Selain mengingatkan dan mengajak masyarakat dan semua pihak untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, Gubernur menyebut, guna menguatkan langkah itu, tadi juga telah menggelar rapat koordinasi melibatkan Forkopimda dari kabupaten/kota se-Jatim, bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya.
Gubernur Jatim Update perkembangan Covid-19 di Grahadi (29/3)
------------------------------
Yang tak kalah penting, juga mengingatkan agar daerah-daerah ikut melakukan deteksi berbasis daerah, dan tertib distancing. Salah satunya melaksanakan koordinasi dan memantau kedatangan warga mudik lebih awal. Kemudian, ditentukan cek point dengan melibatkan jajaran paling bawah.
"Yakni, mulai tingkat RT, RW, Kepala Desa/Kelurahan termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas, itu untuk melakukan deteksi berbasis daerah," tegasnya.
Juga diingatkan, bahwa sudah empat hari ini dilakukan pengawasan di Suramadu.
"Jika ada rombongan bus yang bukan warga Madura, sebaiknya untuk menunda perjalanannya ke Madura," kata Gubernur Khofifah (n)