JATIMPOS.CO//SURABAYA- Momentum peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke - 76 dan menghormati napak tilas perjuangan sejarah para Pahlawan Nasional Pendiri Republik Indonesia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaksanakan ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Senin (11/10).

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melakukan ziarah ke makam Gubernur Jatim masa bakti 1967-1976 Raden Panji Mohammad Noer di Kampung Morkompah, Kab. Sampang, Madura, pada Senin (11/10).

Ziarah dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hanya beberapa orang yang diizinkan masuk ke dalam pusara Makam Bung Karno. Demikian juga di makam M.Noer.

Di makam Bung Karno, bertindak selaku pimpinan ziarah Gubernur Khofifah mempimpin prosesi upacara ziarah makam bersama Forkopimda diantaranya Ketua DPRD Prov. Jatim, Kapolda Jatim yang diwakili oleh Dirbinmas Polda Jatim dan Pangdam V Brawijaya yang diwakili Kakasdam V Brawijaya, Kaskoarmada II Surabaya, Plh. Sekdaprov Jatim serta para pimpinan Ka. OPD di lingkungan Pemprov Jatim.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, ziarah ke Makam Bung Karno dalam rangka menyambut HUT Prov. Jatim Ke-76 pada tanggal 12 Oktober 2021. Sebelumnya, pada Minggu (10/10) kegiatan serupa juga dilakukan di Makam Pahlawan Nasional sekaligus Gubernur Soerjo di Kab. Magetan.

Ziarah ke Makam Bung Karno juga dihadiri forkopimda Kota dan Kabupaten Blitar, antara lain Wali Kota Blitar Santoso, Bupati Blitar Rini Syarifah, Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan serta Kapolres Blitar Adhitya Panji Anom.

Gubernur Khofifah menyatakan bahwa dalam pembangunan daerah, masyarakat harus meneladani perjuangan pahlawan pendiri Bangsa Indonesia. Selain itu, jejak keteladanan pengorbanan dan perjuangan pahlawan juga harus menjadi pemantik semangat perjuangan membangun Jawa Timur.

"Kalau biasanya kita diajarkan bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghormati dan menghargai jasa para pahlawan, maka saya ingin tambahkan yaitu mengiikuti jejak teladan, pengorbanan dan perjuangan pahlawan," katanya

Sampang Madura
Di makam Gubernur Jatim masa bakti 1967-1976 Raden Panji Mohammad Noer di Kampung Morkompah, Kab. Sampang, Madura, bertindak selaku inspektur upacara, Wagub Emil mempimpin prosesi upacara ziarah makam bersama Bupati Sampang H. Slamet Junaidi beserta Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Ali Imron, Plh. Sekda Pamekasan Agus Mulyadi, dan Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah.

Kedatangan Mantan Bupati Trenggalek itu sebagai bentuk penghormatan pada R.P. M.Noer, yang merupakan penggagas Jembatan Surabaya Madura (Suramadu).

Pada kesempatan tersebut, dibacakan profil singkat dari Mantan Gubernur R.P. Mohammad Noer, yang menjabat selama 9 tahun di rentang masa bakti 1967-1976. M. Noer juga sempat menjabat sebagai Bupati Bangkalan dan Duta Besar RI di Prancis. Ia dikenal sebagai sosok pahlawan nasional yang kerap mengenalkan nama Indonesia di dunia melalui diplomasi kebudayaan.

Dimulai dengan khidmat, upacara ziarah lalu diikuti dengan penghormatan, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, serta tabur bunga di pusara Mantan Gubernur M. Noer.

Seusai melakukan ziarah, Emil mengatakan, bahwa Hari Jadi ke-76 Jawa Timur yang tiap tahunnya jatuh pada 12 Oktober, menjadi momen yang tepat untuk meneladani perjuangan dan kerja keras para pemimpin dan pejuang bangsa.

Emil meyakini bahwa semasa hidupnya, R.P. M. Noer memiliki sikap optimis yang bisa memunculkan inisiatif untuk menciptakan akses lebih mudah dari Pulau Madura ke Surabaya. Hingga hal ini menjadi penggerak bagi dibangunnya Jembatan Suramadu.

"Almarhum adalah tokoh yang luar biasa, kebanggaan Jawa Timur. Baik kiat perjalanannya di pemerintahan maupun inisiatifnya adalah motivasi bagi putra putri Madura, khususnya Sampang, untuk menjadikan Almarhum sebagai teladan, sosok yang bisa kita ikuti," ungkap Emil.

Emil menekankan, meski Mantan Gubernur Jatim ke-7 itu memiliki perjalanan karir yang hebat di pemerintahan, masyarakat harus lebih meneladani semangat juangnya untuk membangun Jatim.

"Yang harus kita contoh dan pelajari bukan hanya jabatannya, tapi yang utama adalah semangat juangnya, kerja keras, dan optimisme," jelasnya.

Menanggapi harapan masyarakat untuk menobatkan M. Noer sebagai Pahlawan Nasional, Emil menjawab, bahwa Gubernur Jatim saat ini tengah mengupayakan prosesnya. Tetapi juga ditekankan oleh pihaknya, meski belum meyandang gelar pahlawan nasional, Mantan Gubernur M. Noer tetaplah pahlawan pembangunan yang penting bagi Jatim.

"Ibu Gubernur sedang memproses pengajuan tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Meski begitu, yang terpenting, beliau tetap adalah pahlawan pembangunan yang berjasa besar untuk Jatim," tambahnya. (*)