JATIMPOS.CO//SURABAYA- Momentum perigatan Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2021 mendapat atensi besar dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak. Tiga pernyataan sikap disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu (16/10/2021).
Sedangkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengunjungi Pabrik Penggilingan Padi Sumo Food, PT. Sinar Makmur Komoditas, Kelak Ombo, Kab. Jombang pada Sabtu (16/10). Juga menyampaikan hal senada.
Menurut Khofifah, ada tiga langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk ikut mewujudkan keinginan tersebut.
Pertama, dengan cara memilih makanan yang sehat, lokal dan musiman. Menurut Khofifah, makanan sehat yang dimaksud adalah makanan yang bernutrisi cukup bagi individu untuk bergerak aktif dan dapat menghindari risiko penyakit.
Disamping itu, sebut Khofifah, langkah sederhana yang perlu dilakukan adalah dengan mendorong program diversifikasi pangan. Cara tersebut dilakukan untuk mengembangkan potensi sumber pangan lokal, dan mengajak masyarakat untuk memahami bahwa sumber karbohidrat sangat beragam, seperti umbi-umbian, sukun, jagung, dan lainnya yang nilai gizinya setara dengan beras ataupun tepung terigu.
Kedua, berkebun atau bercocok tanam di lingkungan rumah sendiri. Cara tersebut dinilai sangat efektif. Karena ketahanan pangan bisa diraih jika masyarakat memulainya dari level yang terkecil, yaitu membangun ketahanan pangan keluarga.
Lalu ketiga, masyarakat diharapkan dapat lebih menghargai makanan dan lingkungan dengan mengurangi untuk membuang makanan. Termasuk mengurangi sampah makanan adalah hal yang paling sederhana, tetapi memiliki dampak yang sangat besar.
Kedaulatan Pangan Nasional
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat mengunjungi Pabrik Penggilingan Padi Sumo Food, PT. Sinar Makmur Komoditas, Kelak Ombo, Kab. Jombang pada Sabtu (16/10) menyatakan, Peringatan Hari Pangan Sedunia sudah selayaknya diikuti oleh kesadaran akan pentingnya kesejahteraan pangan dari tingkat daerah dan nasional untuk mencapai kedaulatan pangan global.
"Di Hari Pangan Dunia ini saya ingin tegaskan, pangan dunia harus ditunjang dan disokong dengan kedaulatan pangan yang baik di tingkat daerah dan nasional yang dibarengi dengan nilai-nilai kemanusiaan. Maka dari itu, saya harap kita dapat meningkatkan pangan tidak hanya dari segi kuantitas produksi tapi juga mutu," ujar Wagub yang akrab disapa Emil tersebut.
Kesejahteraan pangan ini, lanjut Wagub Emil, dimulai dari kelompok tani yang merupakan sepertiga dari kelompok kerja di Jawa Timur. Di mana, mereka menyumbang 10% perekonomian daerah.
"Jatim ini lumbung pangan Indonesia yang membuat masyarakatnya kebanyakan bekerja sebagai petani. Di saat yang bersamaan, kelompok kerja ini menjadi salah satu penyumbang angka kemiskinan terbesar. Maka, harus ada program kerja yang menyejahterakan petani," lanjutnya.
Tantangan seperti adanya perusahaan raksasa asing yang mengancam eksistensi petani kecil dan kurangnya pupuk bersubsidi juga harus menjadi perhatian. Tak hanya itu, ia juga mengatakan intervensi pemerintah harus dilakukan.
"Kebanyakan kebijakan memang berasal dari pemerintah pusat. Tapi kami tetap mengawal dan tidak pernah berhenti mengadvokasi keluhan terkait subsidi ini," terangnya.
"Meski begitu, kami juga perlu bantuan dari berbagai lini untuk mengawal. Seperti yang saya bilang sebelumnya, kalau nilai-nilai kemanusiaan yang tidak mencekik petani kita juga dibutuhkan. Jadi, saya minta agar di kelompok tani seperti Perpadi ini dapat membentuk tim internal untuk memonitor lapangan," tuturnya. (*)