JATIMPOS.CO//SURABAYA- Evaluasi Program diskon pajak kendaraan bermotor yang digulirkan Pemprov Jatim sejak 9 September hingga 9 Desember 2021, menguntungkan Pemprov Jatim maupun masyarakat wajib pajak kendaraan.

Disatu sisi dengan pandemic Covid-19, masyarakat wajib pajak kendaraan bermotor di Jawa Timur merasa terbantu dengan program itu. Yakni diskon pembayaran pajak sebesar 20 % untuk kendaraan roda 2 dan 3. Sedangkan kendaraan roda empat dan seterusnya mendapat diskon 10 %.

"Jualan sepi karena musim corona. Lumayan dapat diskon dari Bu Khofifah 20 persen bayar pajak kendaraan," ujar Khoirul, pemilik sepeda motor Honda Supra yang sehari-hari jual pentol keliling.

Demikian juga bebas denda PKB dan BNKB serta bebas BBN-II. Dengan diskon sedemikian itu justru semakin banyak wajib pajak memanfaatkannya, sehingga secara total pemasukan untuk Pemprov Jatim semakin banyak pula. Sebab sangat dimungkinkan tanpa ada program diskon itu, masyarakat  tidak BBN dan bahkan tidak memperpanjang PKB sehingga pemasukan untuk Pemprov kecil. 

"Program ini mampu menaikkan angka penerimaan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor.Jumlah penerimaan pajak kendaraan bermotor yang diperoleh sebesar Rp 2,086 triliun," ujar Gubernur Khofifah, di Grahadi Surabaya, Minggu (12/12/2021).

Sejak program tersebut digulirkan, menurut Khofifah, tercatat telah dimanfaatkan oleh 4,423 juta wajib pajak di Jatim. Rinciannya, 4,42 wajib pajak mendapatkan diskon R2 sebanyak 20 persen dan R4 10 persen.

Sedangkan 1,55 juta wajib pajak lainnya menurut Gubernur, mendapatkan bebas BBN-II dan Bebas Denda PKB dan BNKB. Sementara sisanya 18,4 ribu wajib pajak adalah wajib pajak dari luar provinsi yang mendaftar di Jatim.

“Terima kasih kepada seluruh wajib pajak di Jawa Timur yang telah membayar kewajiban pajaknya. Antusiasmenya sangat luar biasa,” imbuhnya.

Khofifah menyebut perolehan pajak ini sebagai sebuah suntikan energi sekaligus semangat bagi upaya pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Dirinya optimistis, Jatim dapat bisa segera keluar dari pandemi Covid-19 seiring upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah. (*)