JATIMPOS.CO//KEDIRI Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membeberkan teori generasi sesuai tahun kelahiran. Dikatakan, anak yang lahir pada 1965-1980 disebut generasi X. Lalu, mereka yang lahir pada 1981-1999 disebut generasi Y atau generasi Milenial. Kemudian mereka yang lahir pada 1996-2015 disebut generasi Z. Sedangkan yang lahir pada 2010 adalah generasi Alfa.
Gubernur mengajak seluruh masyarakat menjadikan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2021 sebagai momentum untuk mendorong generasi Alfa memperkuat solidaritas sosial yang sudah terbangun dengan baik di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
"Ayo kita dorong bersama bagaimana supaya mereka mengikuti jejak solidaritas sosial yang sudah terbangun sangat baik di Indonesia khususnya Jawa Timur terutama saat momentum Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)," ujar Gubernur Khofifah usai mengikuti Peringatan HKSN di Hotel Grand Surya Kota Kediri, Selasa, (14/12).
Berdasarkan teori itu, lanjutnya, generasi Z dan Y, memiliki nilai solidaritas sosial yang sangat tinggi. Tapi sebaliknya, generasi Alfa yang sekarang sudah berusia 11 tahun memiliki perspektif yang asosial.
"Ini yang harus kita komunikasikan dan ditransformasikan nilai-nilai solidaritas sosial terutama kepada generasi Alfa, yakni anak-anak yang terlahir di tahun 2010 sampai sekarang," tuturnya.
Agar pesan tersebut dapat diterima dan terlaksana dengan baik, Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh elemen masyarakat agar melakukan konsolidasi sosial kepada anak-anak mulai PAUD, TK, dan SD. Tujuannya, agar mereka kembali kepada jati diri kultur masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur yang memiliki jiwa gotong royong sangat tinggi.
"Peringatan Hari kesetiakawanan sosial nasional, saya berharap temen-temen media membantu mengkomunikasikan dan mentransformasikan menyampaikan pesan-pesan bahwa Indonesia khususnya Jatim memiliki social capital yang luar biasa," ungkapnya.
Lebih lanjut, pesan solidaritas merupakan potret social capital yang luar biasa, yang mana didalamnya terdapat pilar-pilar sosial meliputi karang taruna, TKSK, PSM dan LKS. "Tentu kita berharap akan ada proses transformasi solidaritas sosial yang tidak putus," tandas Mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Dalam kesempatan ini, secara simbolis Gubernur Khofifah yang didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Dr. Alwi turut menyerahkan 33 penghargaan. Masing-masing penghargaan diberikan kepada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) berprestasi tingkat Provinsi juara I dari Kab. Magetan, juara II Kota Surabaya, juara III, Kabupaten Blitar. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) berprestasi tingkat provinsi Juara I Kota Surabaya, juara II Kabupaten Jember, dan juara III Kabupaten Nganjuk.
Kategori Karang Taruna berprestasi tingkat provinsi Juara I Kabupaten Nganjuk, Juara II Kabupaten Sampang, Juara III Kabupaten Tuban.
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) berprestasi tingkat provinsi Juara I Kabupaten Bangkalan, juara II Kota Surabaya dan juara III Kabupaten Pacitan. Masing-masing mendapat piagam dan uang pembinaan.
Kemudian, Pemerintah Kota/Kab yang memiliki Selter Mandiri Juara I Kota Surabaya, juara II Kabupaten Malang dan juara III Kabupaten Sidoarjo. Lalu Pemerintah Kota/Kab yang mendukung program Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Juara I Kabupaten Bangkalan, juara II Kabupaten Malang dan juara III Kabupaten Trenggalek. Masing-masing mendapat piagam dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut, badan usaha yang memiliki kepedulian terhadap UPT Dinas Sosial Provinsi Jatim Juara I, II, III, Harapan I. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berprestasi Juara I Kabupaten Ngawi, juara II Kabupaten Nganjuk, juara III Kabupaten Pasuruan dan Harapan I Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan pendamping KUBE berprestasi Juara I Kabupaten Ngawi, juara II Kabupaten Nganjuk, juara III Kabupaten Pasuruan, Harapan I Kabupaten Probolinggo. Masing-masing mendapat piagam dan uang pembinaan.
Gubernur Khofifah melanjutkan penyerahan piagam lencana HKSN bagi tiga tenaga kemanusiaan dalam UPT Dinsos Provinsi Jatim antara lain, Balai PRS PMKS Kabupaten Sidoarjo, Balai PRS PMKS Kabupaten Sidoarjo dan UPT PRSMP Kota Surabaya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan kepada lima Penerima Keluarga Harapan (PKH) plus dan jaminan sosial lanjut usia. Masing-masing penerima manfaat menerima uang senilai Rp 500 ribu dan sembako. Dalam peringatan tersebut, ditampilkan pula teater musikal (operet) oleh pendamping PKH berjudul, Merengkuh Jiwa, Merajut Asa.
Turut mendampingi, Asisten I Sekdaprov Jatim Beni Sampirwanto, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kabupaten Sidoarjo Achmad Zaini, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Bupati Trenggalek Muhammad Natanegara, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Basuki Babussalam beserta para Kepala OPD Pemprov Jatim terkait serta Ketua Karang Taruna Jatim Agus Maimun dan Ketua TKSK Jatim Cak Nur.(*)