JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dinilai sukses dan produktif. Melalui PNPM  Pemkab berhasil meningkatkan dana PNPM-Mandiri modal awal yang digulirkan pada masyarakat sekitar 15 milliar, kini berkembang menjadi Rp 70 miliar.


“PNPM di Kabupaten Mojokerto dana awal perguliran telah mengalami peningkatan semula Rp 15 miliar, menjadi Rp 70 miliar atau naik sekitar 455 persen,” kata Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi dalam acara halalbihalal kelembagaan PNPM-Mandiri Perdesaan Pasca Program di Mojo Kembangsore Park Kecamatan Pacet, Kamis (4/7/).

PNPM Mandiri Perdesaan sendiri merupakan kelanjutan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (PPK), untuk dilaksanakan sebagai instrumen percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja berbasis pemberdayaan masyarakat.

Wabup Mojokerto Pungkasiadi menyampaikan apresiasinya kepada tiga kecamatan yakni Pacet, Kutorejo, dan Pungging, yang telah memanfaatkan idle fund dengan kegiatan yang produktif di BUMD Pemkab Mojokerto, BPR Majatama.Semoga langkah ini bisa diikuti kecamatan lain di Kabupaten Mojokerto, untuk meningkatkan iklim peningkatan usaha ekonomi masyarakat yang lain.

“Perguliran dana pemberdayaan masyarakat  yang melibatkan desa-desa pada kecamatan, menjadikan kelembagaan PNPM-MPd punya peluang membentuk BUMDES. Dari BUMDES nanti bisa lahir unit-unit usaha bermanfaat. Contohnya pengembangan daerah wisata, perdagangan. tujuan kita untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat,” pungkas Pungkasiadi. (din)