JATIMPOS.CO/TRENGGALEK - Setiap tahun, miliaran anggaran APBD sengaja digelontorkan pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk menanggulangi masalah pengelolaan sampah. Tercatat, tak kurang dari 1,5 miliar setahun hanya untuk mobilitas kendaraan pengangkut sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Srabah, Kecamatan Bendungan.
Joko Wahono, Plt Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) melalui Kasi Pengolahan Sampah, Imam Maulani menyebut, ada 25 ton sampah yang harus diangkut setiap hari tidak hanya dari wilayah perkotaan saja melainkan dari Kecamatan terdekat seperti, Kecamatan Pogalan, Durenan, Karangan, tugu dan Gandusari.
Sedangkan untuk area yang jauh dari Kota seperti, Kecamatan Dongko dan Kampak dua kali Dalam satu minggu, sedangkan untuk Kecamatan Munjungan Dan Panggu satu kali Dalam satu minggu.
“Rata-rata, tiap hari ada sekitar 30 ton sampah yang ada di Trenggalek ini," katanya, Kamis (4/7/2019).
Sementara ini, TPA Srabah Bendungan masih menjadi tumpuan utama pengelolaan sampah di Kota Trenggalek.
Alhasil, pengelolaan sampah masih tersentral di TPA Srabah. Imam Maulani mengungkapkan, anggaran yang dikeluarkan untuk mobilitas atau pengiriman sampah tahun ini sekitar Rp 1,5 miliar. Itu hanya untuk membawa sampah dari 14 Kecamatan ke TPA Srabah. “Itu untuk bahan bakar dan petugas,” ungkapnya.
Keberadaan TPA Srabah, Bendungan bagi warga Sekitar sangat menguntungkan, sebab keberadaan Sampah itu juga membawa berkah. Sampah yang sudah diolah melalui proses dekomposisi bakteri dan organik akan menghasilkan energi alternatif pengganti gas elpiji. Selanjutnya disalurkan secara gratis kerumah-rumah penduduk jaraknya bersebelahan dengan TPA Srabah.
"Untuk saat ini, gas metan baru bisa disalurkan ke rumah penduduk yang jaraknya terdekat dengan TPA. Saat ini ada sekitar 30 Kepala Keluarga sudah menikmati gas metan secara gratis," ungkapnya.
Meski setiap hari ada puluhan ton masuk di TPA Srabah, Imam Maulani meyakini bahwa lokasi tersebut masih cukup aman. Artinya, hingga beberapa tahun ke depan, TPA Srabah tidak akan overload. Sebab, ada proses pengolahan sampah maupun area TPA Srabah yang cukup luas. (ays)