JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Guna mempererat kerjasama wartawan dengan Pemkot Mojokerto di Penghujung tahun 2022 ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto menggelar acara Sinergi Media Sebagai Partner Pemda untuk Harmonisasi Publikasi di Kota Mojokerto.

Acara yang dihadiri puluhan wartawan dari media cetak, siber dan elektronik ini digelar  di Pendopo Sabha Mandala Tama, Kantor Pemkot Mojokerto, Kamis (22/12/2022).

Acara tampak elegan dan penuh dengan nuansa keakaraban, Diskominfo  Kota Mojokerto mendatangkan nara sumber akademisi dari Dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo.

Kepala Diskominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tias mengatakan, kegiatan sinergi media ini bertujuan untuk mempererat sinergitas antara wartawan dengan Pemkot Mojokerto yang selama ini sudah terjalin.

"Sebagai partner/mitra kerja, keberadaan wartawan ini sangat kita butuhkan dalam rangka mempublikasikan program kegiatan dan keberhasilan yang dicapai Pemkot Mojokerto," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kadiskominfo Santi R. menyampaikan Pemkot Mojokerto meng apresiasi kepada seluruh media di Mojokerto. Karena Diskominfo Kota Mojokerto diakui banyak sekali keterbatasan dalam rangka melaksanakan publikasi Informasi kepada masyarakat khususnya masyarakat Kota Mojokerto.

“alhamdulillah dengan bantuan dan kerjasama dengan media, sampai dengan saat ini seluruh informasi yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat Kota Mojokerto bisa tersampaikan dengan baik,” katanya.

Pihaknya berharap, kerjasama yang telah terjalin selama ini khususnya di tahun 2022 akan tetap terjalin dan ditingkatkan di tahun 2023. Selain itu, pihaknya juga berharap hubungan antara Pemkot Mojokerto dalam hal ini Diskominfo Kota Mojokerto dengan media semakin kompak dan solid.

Sementara itu, Narasumber Suko Widodo, Dosen Unair Surabaya dalam paparannya membahas tentang peran media sebagai mitra pemerintah daerah. Dan  menyebut media memiliki peran strategis sebagai agent of change.

Ia menegaskan jika wartawan bukan perusak maupun penghancur pemerintah, tetapi wartawan adalah mitra pemerintah dalam membangun bangsa khususnya di daerah. Sesuai fungsinya Wartawan itu menyampaikan informasi, edukasi, hiburan, kontrol sosial dan terakhir ekonomi yang merupakan bentuk kerjasama dengan mitra.

"Jadi pemerintah gak perlu takut kepada wartawan, mereka bukan musuh, karena keberadaan wartawan di negeri ini sudah diatur didalam Undang-undang Nomor 40 tahun 1999,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Suko Widodo berpesan  pada wartawan yang hadir, agar dalam bekerja tetap  menjalankan kode etik jurnalistik  guna  meningkatkan harkat martabat seorang wartawan.

“Bila menjadi wartawan maka setialah pada profesimu menjaga harkat dan martabatmu yaitu dengan cara menjaga kode etik,” tutup Suko. (din)