JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali menyampaikan terhadap sekolah tingkat SD - SMP - SMA maupun RA-MI-MTS, terkait pelaksanaan wisuda cukup dilakukan di sekolah saja secara sederhana.

Hal tersebut diutarakan pada Sabtu (24/6) kemarin, saat menghadiri Haflah Akhirussanah dan Wisuda RA-MI-MTs Darussalam Desa Pejangkungan Kecamatan Prambon Sidoarjo.

Hadir juga dalam gelaran tersebut Ketua Yayasan Darussalam, Kepala Sekolah, Kepala Desa Pejangkungan dan Kepala Desa Jedong Cangkring , Forkopimka Kecamatan Prambon.

Anggap penting dan perlu dilakukan pelaksanaan wisuda di lulusan RA-MI maupun MTs. Pasalnya, menurut Bupati Mudhlor bahwa anak didik tersebut dapat merasakan proses wisuda yang biasanya hanya dapat dilakukan di jenjang kuliah. Namun juga tidak semua lulusan tersebut akan merasakan bangku kuliah.

"Kegiatan ini penting, karena hal ini nanti akan menuju momentum selanjutnya. Sebisa mungkin hanya cukup dilakukan di sekolah saja, tapi dengan cara sederhana. Sehingga agar tidak membebani orang tua atau walimurid", ujar Gus Mudhlor akrab Bupati Sidoarjo dipanggil.

Selain itu, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada  Yayasan Darussalam disampaikan Gus Mudhlor, pasalnya telah membantu tugas negara dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

"Sehingga tugas berat yang diemban oleh daerah dalam mencerdaskan anak bangsa ini terbantu oleh sekolah-sekolah swasta seperti ini", cetusnya.

Gus Mudhlor juga berpesan, kepada wisudawan wisudawatu untuk semangat menjalani fase-fase selanjutnya. Satu fase sudah selesai dan fase selanjutnya yang  jauh lebih susah harus bisa dijalani peserta didik.

"Selamat kepada para wisudawan wisudawati yang sudah lulus. Karena ini bukan akhir segalanya," katanya.

Namun, ini merupakan awal yang baru untuk lebih giat lagi dalam menempuh pendidikan kedepannya. Sehingga nantinya menjadi generasi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, negara dan agama.

Lebih lanjut Bupati juga menyampaikan, bahwa pendidikan ketrampilan dan keahlian saat ini perlu diperhitungkan. Karena lulusan SMK banyak dinanti dunia industri.

Namun, pendidikan seperti ini harus diimbangi dengan pendidikan karakter. Dengan begitu kesiapan mereka memasuki dunia industri tidak akan diragukan lagi. Hard skill berupa keterampilan, soft skil berupa karakter yang baik juga harus siap.

"Kepada wali murid sekalian, bahwa pendidikan itu nomor satu. Hal ini merupakan kunci negara, kunci kabupaten untuk bisa maju serta kunci keluarga," terangnya.

Disamping itu juga pihaknya menghimbau kepada dewan guru agar menyesuaikan pendidikan dengan zamannya. Pasalnya, dizaman digital saat ini maka pendidikannya juga harus berbasis digital.

Jika zamannya 5.0, maka pendidikan harus mengikutinya. Jika masih menerapkan pendidikan yang manual maka akan ketinggalan zaman.

"Sekolah swasta harus punya target, bahwa MTs swasta bisa melebihi sekolah negeri dan harus bisa berlomba-lomba dengan sekolah negeri", pungkasnya. (zal)