JATIMPOS.CO/GRESIK - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, MH didampingi sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan disaksikan oleh Kadishub Jatim dan Bupati Gresik serta para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meresmikan pembangunan palang pintu perlintasan Kereta Api (KA) sebidang JPL 365 Cerme Kabupaten Gresik, Jumat (11/8/2023).
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan dibangunnya palang pintu itu adalah demi keamanan dan keselamatan bersama, khususnya masyarakat yang setiap hari melintas di lokasi tersebut.
"Dengan dibangunnya palang pintu KA di JPL 365 Cerme Kabupaten Gresik demi keselamatan serta keamanan bersama, khususnya pengguna jalan yang setiap hari melintas di lokasi ini," ujar Toni.
Ia menambahkan bahwa Bupati Gresik membangun tujuh lintasan sebidang dengan palang pengamanan, juga pos penjagaan, dan ada dua lagi yang akan dibangun tahun depan.
"Hari ini Pak Bupati Gresik telah membangun tujuh lintasan sebidang dengan palang pengaman, pos penjaga dan ada dua lagi yang akan dibangun di tahun depan," ungkapnya.
Toni menjelaskan bahwasanya bupati sebagai pejabat publik ikut peduli dengan keselamatan warga di ruang terbuka.
"Ini membuktikan bahwa bapak Bupati sebagai pejabat publik peduli keselamatan warga di ruang terbuka," kata Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, MH.
Ia berharap dengan peresmian palang pintu perlintasan KA menjadi momentum bagi bupati dan wali kota.
"Saya berharap hal ini menjadi momentum bagi bupati atau wali kota yang lain," harapnya.
Kapolda menjelaskan sudah ratusan korban jiwa, luka berat dan kerugian materi akibat kecelakaan di perlintasan KA di Sebidang.
"Kita melihat ratusan korban jiwa meninggal dunia, luka berat dan materi, akibat kecelakaan di perlintasan sebidang," lanjut Irjen Toni.
Sekadar diketahui, pada April 2023, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) memasang 7 palang pintu perlintaaan kereta api. pos palang pintu, dari 7 yang dipasang, satu diantaranya berlokasi di Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan.
Sementara itu dalam sambutannya H. Fandi Akhmad Yani, SE mengatakan kebijakan pemasangan palang pintu KA di daerahnya tidak harus menunggu kebijakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tapi demi menjaga keselamatan warga.
“Kita tidak bisa melihat kebijakan ini menunggu dari PT KAI. Kami tidak menunggu, tapi punya prinsip bagaimana kita menjaga keselamatan warga,” kata Bupati Gresik.
Ia menyampaikan bahwa mobilitas di perlintasan kereta api sangat tinggi, terutama di jam sekolah dan jam kerja hingga malam hari, sangat bahaya jika tidak ada palang pintu.
“Mobilisasi di perlintasan kereta api sangat tinggi, juga ada anak sekolah, pekerja, aktivitas lain bahkan sampai malam hari. Bayangkan malam hari tanpa palang pintu bertahun-tahun,” paparnya. (yon/hms)