JATIMPOS.CO/GRESIK - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Drs. Tarso, SH, M.Hum, mengungkapkan bahwa memanfaatkan waduk merupakan cara efektif untuk menanggulangi potensi bencana di Gresik.


Terdapat tiga potensi bencana di Gresik, diantaranya adalah banjir, kekeringan dan puting beliung. “Banjir dan kekeringan itu masuk kategori bencana besar,” ucapnya pada jatimpos.co di sela-sela waktu kerjanya pada Senin (06/01).

Banjir Kali Lamong memang masih menjadi yang paling rawan, sebagaimana beberapa waktu yang lalu saat pergantian tahun 2020 yang melanda 21 desa di 3 kecamatan.

Waduk menjadi salah satu cara efektif menanggulangi banjir dan kekeringan di Gresik, disamping putting beliung yang memang tidak bisa diprediksi kedatangannya.

Menurutnya, dengan membangun HIPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) dengan memanfaatkan waduk yang ada di desa-desa.

Hal ini dirasa efektif untuk menampung air hujan sebanyak-banyaknya sehingga dapat dimanfaatkan kemudian di musim kemarau. “Itu yang paling efektif,” pungkasnya.

Hal ini juga harus dilakukan secara maksimal, tidak boleh ada alih fungsi waduk sebagai lahan pertanian mau pertambakan. (ruz)