JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerahkan tim penyidik untuk menggeledah sejumlah ruang kerja para tersangka kasus dugaan korupsi kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pendopo Delta Wibawa yang menetapkan 6 orang tersangka.
Penggeledahan ini dilakukan untuk menindaklanjuti kasus OTT yang menetapkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM dan SDA), Sunarti Setyaningsih (Naning), PPKom PU BM dan SDA, Judi Tetrahastoto, Kepala ULP, Sanadjihitu Sangadji serta dua rekanan. Yakni Ibnu Gofur dan Totok Sumedi, Jum'at (10/1/2020).
Berdasarkan data, tim KPK menggeledah Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas PU BMSDA, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman, serta di Pendopo Delta Wibawa.
Dalam penggeledahan ini, tim penyidik KPK menggeledah sejumlah ruang para tersangka. Selain itu, juga memeriksa ruang lainnya yang berkaitan dengan data perkara yang kini ditangani tim penyidik anti rasuah itu.
Berdasarkan pantuan di lapangan, saat penggeledahan di kantor Dinas PU BMSDA, tim penyidik datang pukul 09.00 WIB. Mereka selesai melaksanakan penggeledahan hampir sekitar 5 jam atau keluar sekitar pukul 13.37 WIB. Saat keluar dari Dinas PU BM dan SDA, petugas mengamankan sejumlah proyek di dinas itu yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Selain itu, para penyidik ini membawa 2 koper besar, 2 kardus bekas air mineral dan 1 boks plastik. Diduga isinya merupaka data-data yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa yang kini ditangani KPK.
Saat penggeledahan itu, para petugas lembaga antirasuah ini menggunakan dua mobil warna hitam ditambah satu mobil pengamanan Polresta Sidoarjo. Rata-rata dalam penggeledahan itu berjalan lancar.
Para penyidik lembaga Antirasuah ini langsung masuk ke dalam sejumlah kantor dinas itu. Begitu juga saat penggeledahan di ruang Dinas Bupati Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa. Sejumlah ruang yang digeledah salah satunya ruang kerja Bupati Sidoarjo.
Saat penggeledahan di Dinas PU BMSDA misalnya, pintu masuk bagian depan dijaga ketat seorang penyidik beserta sejumlah anggota Polresta Sidoarjo menggunakan senjata berlaras panjang. Bahkan saat sejumlah pegawai Dinas PU BMSDA yang keluar masuk gedung wajib diperiksa lebih dulu oleh tim penyidik KPK.
" Selama proses penggeledahan, semua pegawai dilarang masuk. Kalu ingin masuk digeledah dulu," ungkap Samsul salah satu petugas keamanan Kantor Dinas PU BMSDA kepada awak media.
Saat ditanya ruang apa saja yang digeledah, Samsul tak banyak bicara. Namun, informasinya sejumlah dokumen yang disita itu berasal dari ruang kerja Kepala Dinas PU BMSDA, Sunarti Setyaningsih dan Judi Tetrahastoto, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPKom) Dinas PU BMSDA.
"Saya tidak tau ruang apa saja yang digeledah. Saya hanya menunggu di lobi bawah," ungkapnya.
Saat ditanya dirinya membawa berkas yang diamankan petugas KPK untuk dimasukkan dalam mobil Toyota Innova itu, Samsul juga mengaku tak tahu menahu isi dari kardus bekas air mineral itu berisi data soal apa saja.
"Saya tidak tahu itu tadi berkas apa saja yang dibawah petugas," tegasnya.
Sementara itu, salah satu penyidik KPK yang ikut penggeledahan, Kompol Ayub Diponegoro Azhar mengaku jika hingga memasuki waktu Sholat Jum'at penggeledahan belum selesai.
"Belum selesai. Kami mau sholat Jum'at dulu nanti dilanjutkan," tandas Ayub.(zal)