JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Wonoayu, gelar Cangkrukan Kamtibmas di pendopo Kecamatan Wonoayu pada jumat malam 10 Januari 2020.
Cangkrukan kali ini dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Camat Wonoayu Abdul Kifli serta Kapolsek Wonoayu dan Danramil Wonoayu.
Obrolan dalam cangkrukan malam kemarin terfokus pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2020 di Kabupaten Sidoarjo. Bagaimana menjaga situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif saat maupun pasca pelaksanaan Pilkades yang nanti dibahas bersama dalam moment itu.
"Masyarakat Sidoarjo akan selalu menjaga Kamtibmas. Masyarakat juga harus saling bersinergi dalam pembangunan. Antara Kades dan BPD harus kompak dan kolaborasi mewujudkan pembangunan diwilayahnya. Dana Desa diharapkan dapat digunakan dengan baik bagi pembangunan. Pembangunan skala prioritas dan tepat sasaran harus dilakukan. Selain itu pelaporan yang baik harus dilakukan. Dua duanya harus berjalan. Dengan begitu pembangunann akan berjalan dengan baik", ungkap H Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati.
Cak Nur, panggilan akrab Wabup mengharap semua pihak harus legowo dan menerima hasil pelaksanaan Pilkades. Para pendukung harus bisa menerima kekalahan calon kades pilihannya. Dan Kades yang terpilih harus didukung
meski bukan pilihannya.
Ditambahkannya, hasil Pilkades merupakan takdir Allah SWT. Manusia harus bisa menerimanya. Dengan begitu takdir tersebut akan membawa kebaikan dan keberkahan.
"Kalau sudah ditakdirkan harus bisa menerima dengan baik, pak lurah yang baru harus didukung, kalau salah diingatkan," ucapnya.
Di waktu yang sama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menuturkan, terima kasih kepada masyarakat Sidoarjo yang selama ini telah menjaga Kamtibmas dengan baik. Tahun ini ada dua agenda besar yang harus dihadapi bersama. Yakni Pilkades serentak tanggal 19 April 2020 serta Pilkada tanggal 23 September 2020.
Pihaknya berharap, dalam menghadapi pelaksanaan dua agenda besar tersebut masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi kerawanan yang terjadi. Seperti munculnya berita hoax maupun fitnah berbau SARA.
"Harus kita antisipasi," pinta Zain.
"Para pendukung calon masing-masing Kades untuk saling menghormati. Meski berbeda pandangan namun tetap harus saling menghormati. Boleh kita berbeda pandangan tapi harus tetap menghormati," pesan Kapolresta.
Lebih lanjut Zain mengatakan, kontestan Pilkades juga harus siap kalah dan siap menang. Yang kalah harus legowo dan yang menang harus merangkul yang kalah. Nanti ada deklarasi siap kalah dan siap menang.
Zain berharap para calon Kades pada Pilkades besok dapat bertarung melalui visi misi nya. Bukan beradu uang untuk memperebutkan hati masyarakat. Dengan cara tersebut dirinya yakin Kades yang terpilih nanti merupakan sosok pimpinan yang dapat mengemban amanah masyarakat.
Pada pelaksanaan Pilkades nanti, Zain mengungkapkan, Polresta Sidoarjo akan membentuk Satgas anti boto. Satgas tersebut untuk mencegah praktek perjudian dan kecurangan peserta Pilkades untuk memperoleh suara.
Bila ditemukan praktek semacam itu, sangsi pendiskualifikasian calon Kades akan dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut Camat Wonoayu Abdul Kifli mengatakan, terdapat 23 desa di wilayahnya, 14 diantaranya mengikuti Pilkades serentak tahun ini. Dari 14 desa tersebut satu desa yakni Desa Lambangan akan menggunakan e voting dalam Pilkades nanti.
Pihaknya berharap pelaksanaan Pilkades nanti bisa berjalan kondusif dan aman.
"Sinergitas Forkopimka Wonoayu berjalan baik, bahkan untuk menjaga Kamtibmas di Wonoayu, Forkopimka sering turun langsung kedesa-desa", ucap Abah Kifli akrabnya.
Abdul Kifli juga menambahkan, perihal bantuan keuangan desa dari Pemkab Sidoarjo senilai Rp 1,5 juta diberikan kepada seluruh desa untuk mencegah peredaran gelap Narkoba. Dan pihaknya berharap bantuan tersebut digunakan sesuai aturan. (zal)