JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Setelah vakum karena pandemi Covid-19, Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojokerto - Suroboyo (Mojosuro) kembali dilaksanakan pada Sabtu (4/11/2023) sore.

Dimulai dari Lapangan Surodinawan, Kota Mojokerto dan berakhir di Tugu Pahlawan Surabaya, GJP Mojosuro berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan mengarak bendera merah-putih terpanjang, yakni 178 meter sesuai usia Provinsi Jawa Timur saat ini, dan menempuh jarak 55 kilo meter.

"Mojokerto ini adalah episentrum Mojopahit yang merakit bagaimana Nusantara menjadi satu kesatuan dan itulah yang menjadi bagian tapak sejarah. Hari ini kita akan berjalan dari titik episentrum dimana oleh Mahapatih Gajah Mada dideklarasikan keinginan menusantarakan seluruh pulau-pulau di luar menjadi satu kesatuan, sampai ke Tugu Pahlawan Surabaya," ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melepas   peserta gerak jalan.

Sementara itu Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Gubernur Jawa Timur yang telah menyelenggarakan kembali GJP Mojosuro yang sempat ditiadakan selama dua tahun.

"Kami berterima kasih kepada ibu Gubernur, dengan kegiatan ini diaktifkan kembali maka pergerakan ekonomi disepanjang rute yang dilewati oleh peserta gerak jalan ini pasti akan bangkit dan pulih kembali, semoga Gerak Jalan Mojokerto - Suroboyo ini menjadi refleksi kita bersama untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia," ungkap  wali kota yang akrab disapa Ning Ita.

GJP Mojosuro ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur sekaligus menyongsong Hari Pahlawan 10 November.

Diikuti lebih dari 8.200 peserta se-Jawa Timur, serta dimeriahkan rombongan sepeda juang, GJP Mojosuro 2023 melewati rute Lapangan Surodinawan Kota Mojokerto, Jl. Brawijaya, Jl. Hayam Wuruk, Jl. Mayjen Sungkono, Jl. Jati Kulon, Jl. Raya Ijen, Jl. Raya Bypass Mertex, menuju finish Tugu Pahlawan Surabaya.

Turut hadir dalam pemberangkatan, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Atase Agama Kedutaan Besar Malaysia Jakarta, Wakil Gubernur AAL, Aspers Pangkoarmada II, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Bupati Mojokerto, serta Perwakilan Museum Rekor Indonesia. (din/Adv)