JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Jelang Nataru 2024, Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro memimpin langsung peninjauan harga bahan pokok di tiga pasar tradisional dan modern di Kota Mojokerto, Rabu (20/12) pagi. Tiga titik pasar tersebut adalah Pasar Prajuritkulon, Pasar Tanjung Anyar dan Sanrio swalayan Mojokerto.

Peninjauan harga bahan pokok di tiga titik ini merupakan upaya nyata yang dilakukan Pemkot Mojokerto dalam mengantisipasi melambungnya harga sejumlah bahan pokok (bapok) jelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Usai sidak, Pj Wali kota Ali Kuncoro menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Diskopukmperindag untuk melakukan pemantauan langsung pergerakan sejumlah harga bahan pokok.

"Indeks perubahan harga di kota Mojokerto per hari ini hanya sebesar 1,83 persen. Rata-rata masih stabil, baik itu beras atau kebutuhan pokok lainnya," ujarnya.

Namun tidak dipungkiri, terdapat sejumlah bahan pangan yang mengalami lonjakan harga. Seperti cabai rawit merah berada pada kisaran Rp70 ribu - Rp75 ribu per kilogram (kg). Kenaikan pada komoditas tersebut tidak hanya di Kota Mojokerto, melainkan juga hampir di seluruh daerah. Sehingga ini juga menjadi atensi Mendagri.

"Tapi Insyaallah dalam waktu dekat akan terjadi penurunan secara signifikan. Karena sebentar lagi akan ada panen raya di daerah-daerah penghasil cabai," terang sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya melalui juga telah melakukan sejumlah upaya. Misalnya melalui RPK (Rumah Pangan Kita) dan Pracangan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), berkolaborasi dengan Bulog dan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat).

"Kita targetnya sampai Februari akan ada 25 titik. Saat ini sudah ada 5 yang beroperasi. Kita harapkan ketika ada kenaikan, kita bisa mengintervensi lewat Pracangan TPID," pungkasnya. (din/rilis)