JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Upaya  melakukan peningkatan kesehatan dan kemandirian lanjut usia (Lansia) serta menurunkan angka stunting di Bumi Majapahit. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Program SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri). Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di Rest Area Desa Claket Kecamatan Pacet, Selasa (27/2) pagi.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Camat Pacet, Kepala Desa Claket, Kepala Dinas kesehatan, Kepala DP2KBPP, Kepala OPD, Kepala Posyandu, Forkopimcam, Ketua Penggerak PKK, warga Claket dan para lansia Desa Claket.

Dalam kegiatan ini dihadiri kurang lebih 120 orang termasuk ibu dan balita, ibu hamil, dan lansia hari pada acara hari ini. Program ini berfokus pada menurunkan angka stunting pada anak dan kesehatan para lansia di Kabupaten Mojokerto.

Perlu diketahui pada 2023 stunting di daerah Claket mengalami penurunan yang awalnya ada dua balita mengalami masalah stunting dan sekarang sudah bersih dari masalah stunting tersebut.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina menyarankan kepada para lansia untuk mengurangi penggunaan garam dan beralih menggunakan MSG. Dan menghimbau kepada para lansia yang mempunyai penyakit darah tinggi untuk sabar dan dapat mengendalikan pikirannya.

"Untuk yang mempunyai penyakit darah tinggi sebisa mungkin untuk mengurangi penggunaan garam dan beralih menggunakan MSG, karena garam dapat meningkatkan tekanan darah," kata Bupati Ikfina.

Selain penyakit darah tinggi, ada juga penyakit yang bisa muncul pada para Lansia yaitu diabetes melitus. Dikarenakan zat Karbohidrat pada nasi dapat mempengaruhi kadar gula darah dan juga mengkonsumsi nasi yang tidak sesuai dengan takarannya yaitu 1/4 bagian dari piring.

"Penyebab dari diabetes melitus yaitu konsumsi nasi yang tidak sesuai dengan takarannya, 1/4 bagian dari piring," terangnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto juga menjelaskan tentang pentingnya memberikan asi eksklusif selama dua tahun untuk bayi yang baru lahir sampai usia 6 bulan untuk memenuhi gizi dan juga memberikan Makanan Pendamping Asi (MPASI) ketika 6 bulan ke atas.

"Sebisa mungkin untuk memberikan ASI dari lahir hingga usia 2 tahun untuk memenuhi gizi yang diperlukan oleh anak, ketika usia 6 bulan keatas bisa memberikan MPASI sebagai pemenuhan Gizi untuk pertumbuhan yang sempurna dan mencegah Stunting," ujarnya.

Terkait makanan pendamping ASI, Bupati Mojokerto menjelaskan, untuk memenuhi gizi balita para orang tua juga wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

Dari kegiatan tersebut, diharapkan untuk para ibu dan para lansia agar menjaga kesehatannya. Para ibu berfokus pada pertumbuhan anak mereka sedangkan untuk para lansia berfokus untuk menjaga badan agar terus sehat harus dan dapat melakukan aktivitas dengan mudah. (din/rlis)