JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO – Dalam upaya meningkatkan kualitas keilmuan para imam dan khotib, atau calon imam dan khotib. Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) bekerja sama dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pungging menggelar pelatihan Imam dan Khatib di Sekretariat MWCNU Pungging, Minggu (9/2/2025).

Acara yang diikuti 165 peserta ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mojokerto, Drs. H. Nurokhmad, serta Pengasuh Pondok Pesantren Manarul Huda Kota Mojokerto, Ust. H. Zainuri, S.Pd.I.

Ketua MWCNU Pungging, H. Afan Faizin, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah memastikan bahwa para Imam dan Khotib memiliki sanad keilmuan yang jelas, khususnya dalam memimpin sholat dan menyampaikan khutbah Jumat.

"Pelatihan ini bukan sekadar tentang bagaimana menjadi Imam atau Khotib, tetapi juga bagaimana memiliki pemahaman yang mendalam terkait rukun khutbah agar memiliki sanad yang jelas," ungkap H. Afan Faizin.

Peserta pelatihan Imam dan Khatib.
---------------------------------------------------------

Tokoh agama yang juga dosen Unitomo Surabaya ini juga menambahkan bahwa ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini harus dapat diamalkan, baik secara langsung di masjid maupun diturunkan kepada generasi berikutnya.

"Mungkin setelah pelatihan ini panjenengan belum mendapatkan kesempatan menjadi Imam atau Khotib, tapi minimal ilmu yang didapat bisa diamalkan untuk anak cucu kita. Ilmu itu harus bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain," tegasnya.

Lebih lanjut, H Afan menekankan bahwa keberhasilan pelatihan ini tidak diukur dari biaya yang dikeluarkan atau sekadar mendapatkan sertifikat, melainkan dari pemahaman yang mendalam tentang tugas seorang Imam dan Khotib.

"Tolok ukur keberhasilan bukan pada sertifikatnya, karena sertifikat bisa dicetak oleh siapa saja. Tapi setelah mendapatkan sertifikat, apakah kita benar-benar memahami bagaimana menjadi Imam dan Khotib yang baik? Itulah yang lebih penting," imbuhnya.

Sementara itu, Drs. H Nur Rokhmad, M.M., selaku Pengurus Daerah DMI Kabupaten Mojokerto, menyampaikan apresiasi atas inisiatif LTMNU - MWCNU Pungging dalam meningkatkan kualitas Imam dan Khotib di wilayahnya.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah langkah nyata dalam meningkatkan kapasitas para Imam dan Khotib, sehingga dakwah di masjid-masjid semakin berkualitas," ujarnya.

Selain itu, H. Nur Rokhmad juga memperkenalkan buku Penguatan Kapasitas Organisasi Masjid Moderat yang telah disiapkan oleh DMI. Ia menegaskan pentingnya peran Takmir dalam memakmurkan masjid dan tidak boleh tertinggal dalam pengelolaan masjid yang lebih baik.

“Takmir harus terus berkembang, karena mereka adalah ujung tombak dalam memakmurkan masjid. Dengan adanya buku ini, diharapkan pengelolaan masjid bisa lebih baik dan selaras dengan prinsip moderasi Islam,” pungkasnya.

Pelatihan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri dari pengurus masjid, imam, serta calon khotib dari berbagai wilayah di Pungging. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk memperkuat kapasitas dan keilmuan para Imam dan Khotib dalam menyebarkan dakwah Islam yang berlandaskan sanad yang jelas.

Tampak hadir acara pelatihan Imam dan Khotib, Forkopimca Pungging dan kepala KUA Pungging. (din).
---------------------------------------------------------