JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Masuk pada musim penghujan, dimana suhu permukaan laut di Samudra Pasifik akan mengalami pendinginan di bagian tengahnya atau dengan sebutan lain yakni 'La Nina'.


Oleh karena itu, imbauan yang disampaikan Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap dampak iklim La Nina ini dan juga banjir.

Dikatakan Hudiyono, pasalnya banjir dibeberapa titik di wilayah Sidoarjo disebabkan tingginya curah hujan bersamaan dengan gelombang pasang air laut. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air yang berasal dari hujan dan air pasang.

“Saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk mengatur debit air yang dikendalikan dari pintu rolag Mojokerto. Kemudian salah satu penyebab banjir Sidoarjo tersebut karena kiriman air dari barat. Selain itu, yang kita waspadai lagi gelombang pasang air laut”, tutur Hudiyono di pendopo Delta Wibawa,  Rabu (28/10/2020).

Disampaikan juga oleh Kepala BMKG Juanda I Wayan Mustika, saat dikutip dari Antara, bahwa anomali iklim La Nina menyebabkan awal musim hujan lebih awal dan terjadi peningkatan curah hujan di atas normal atau lebih dari 25 persen.

Ditegaskan Hudiyono, agar BPBD menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat terjadi banjir, seperti menyiapkan sebanyak mungkin pompa air yang ditempatkan di daerah yang dinilai rawan banjir. (zal)