JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Intensitas tingginya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Lamongan beberapa hari terakhir membuat sejumlah tanggul jebol seperti yang terjadi di tanggul sungai Mengkuli di Kecamatan Sukodadi, hal ini lantaran karena tidak kuat menahan debit air yang terus meningkat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan upaya penanganan jebolnya tanggul penahan air.
“Kami terjun langsung ke lokasi dengan segala perlengkapan. Kami menerjunkan ekskavator untuk segera membendung tanggul yang jebol," kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin kepada jatimpos.co, Senin (14/12/2020).
Muslimin menjelaskan, terdapat 3 titik tanggul yang jebol disekitar lokasi dengan ukuran panjang masing – masing 20 sampai 25 meter. Dalam penanganan tanggul yang jebol tersebut, BPBD Lamongan berkoordinasi dengan Kepala Desa yang kemudian dibantu dengan pihak Polsek dan Koramil Sukodadi.
“Akibat tanggul jebol ini air merendam area persawahan milik warga Dusun Doro Gede dan Desa Rancang. Bahkan jalan penghubung Dusun Doro Gede dan Desa Rancang rusak dengan panjang kerusakan 20 meter. Namun,tidak ada korban jiwa akibat jebolnya tanggul ini,” jelasnya.
Terpisah Kepala Desa Rancang Kencono Dedy Sumantri mengatakan jebolnya tanggul sungai tersebut mengakibatkan hektaran sawah milik warga Desa Rancang Kecamatan Sukodadi dan sekitarnya terendam banjir.
“Selain itu banjir juga merendam akses jalan menuju desa dengan ketinggian bervariasi dari sekitar 30 cm hinggaa lutut orang dewasa,” ungkapnya.
Dedy Sumantri berharap warga tetap tenang serta diharap menjaga kesehatan dan kebersihan agar tidak mudah terserang penyakit, mengingat di musim penghujan seperti saat ini rawan terhadap seranga penyakit, mulai dari diare hingga serangan nyamuk. (bis)