JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo tuntut pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) bersama para camat untuk melakukan inovasi dalam kepengurusan Akte Kelahiran.

Pihaknya mengharapkan, ketika ibu dan si jabang bayi sudah lahir dan pulang dari rumah sakit akte kelahiran tersebut sudah jadi.

Ikut hadir dalam peninjauan di Mini Mall Pelayanan Publik (MPP) Kecamatan Sukodono tersebut, Asisten 1 Sekda Ainur Rahman dan Kepala Dispendukcapil, Reddy Kusuma, Senin (08/03/2021) pagi.

Disampaikan Muhdlor, bahwa biasanya orang Sidoarjo itu baru urus akte kelahiran anaknya, bila pas saat butuh saja. Kemudian baru diurus kalau anaknya mau masuk sekolah.

"Sekarang harus diubah. Kita sebagai pelayan masyarakat yang harus proaktif,” terang Gus Muhdlor, akrab dipanggil.

Dengan model jemput bola oleh para jajarannya, ia (Muhdlor) merasa tidak perlu membuat regulasi khusus, baik berupa SK bupati maupun perda untuk mengatur hal tersebut.

“Ini masalah inovasi saja. Jadi ya tergantung kepala dinasnya dan juga  camatnya. Kalau bisa satu hari jadi, kenapa harus lima hari” ujarnya.

Menurut Muhdlor, segi pelayanan yang diberikan saat ini sudah bagus. Namun pihaknya juga masih merasa perlu untuk melakukan pengecekan lebih lanjut terkait hal itu.

Selain itu, pihaknya juga mewanti-wanti aparatnya agar tidak asal menyampaikan laporan, namun benar-benar memberikan pelayanan prima dalam soal administrasi kependudukan tersebut pada seluruh warga Sidoarjo.

Menanggapi akan hal tersebut, Reddy Kusuma mengatakan bahwa bila sudah melakukan perekaman data, KTP bisa dicetak. Tapi kalau belum, ya setidaknya satu hari lah.

"Kami juga siap mengantar KTP yang sudah jadi langsung ke alamat warga,” tambah Reddy.

Selanjutnya, terkait akte kelahiran disampaikan Reddy, hal itu perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut antara pihak-pihak terkait. “Pokoknya begitu datanya masuk, ya langsung akan kami proses,” cetusnya. (zal)