JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Nasib sial dialami oleh 17 orang pegawai Puskesmas Gondang  dengan status Tenaga Harian Lepas (THL). Pasalnya, mereka bekerja selama dua tahun berjalan, tapi belum terima gaji dari instansi yang menaunginya. Padahal mereka (THL)  dalam bekerja sudah mengantongi SK Bupati Mojokerto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan jatimpos.co, ke-17 tenaga harian lepas Puskesmas Gondang tersebut sudah bekerja sejak tahun 2019.  Dalam draf DPA (daftar Penggunaan Anggaran) para THL terima upah/gaji berdasarkan jenjang pendidikannya, yakni tingkat S1 digaji sebesar Rp 550.000 per bulan, jenjang D3 digaji Rp. 450.000 per bulan, sedangkan jenjang SMA digaji Rp 350.000.

Kepala Puskesmas Gondang dr Rossa P ketika dikonfirmasi wartawan jatimpos.co di ruang kerjanya, membenarkan bahwa ada belasan THL di Puskesmas Gondang selama 2 tahun tidak terima gaji. Pasalnya, tidak ada anggaran untuk menggaji mereka, dan gaji mereka selama ini diikutkan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Mereka para THL,  gajinya menunggu BLUD Puskesmas di sahkan hingga kini masih proses adanya  perbaikan usulan – usulan,  sampai kini kami belum bisa serap anggaran BLUD,” ucap kepala Puskesmas, Selasa (8/6/2021).

Disinggung  kenapa Puskesmas Gondang berani mengajukan kebutuhan tenaga harian lepas pada Dinkes dan dilakukan perekrutan, tapi tidak didukung dengan anggaran untuk upahnya.

Kepala Puskesmas Gondang, dr Rossa mengatakan, karena saat itu Pukesmas Gondang masih membutuhkan tenaga untuk menunjang pelayanan masyarakat. Ia beralasan  sebagian THL tersebut merupakan  titipan dari atasan yang tidak bisa kita tolak

"Sebagian THL itu titipan orang berpengaruh dari dinas yang punya jabatan lebih tinggi dari Kabid, saya tak kuasa menolak," terang dr Rossa didampingi Kasubag TU Puskesmas H Fatoni.

Sementara itu, Toha Maksun Ketua Pemuda Garuda Bersatu Kabupaten Mojokerto (PGB) menyikapi persoalan puskesmas yang tidak menggaji THL mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh Puskesmas Gondang itu perbuatan tidak manusiawi. Orang disuruh bekerja tapi tak digaji. “Manejemen Gondang sudah keterlaluan, ingat para THL itu ada kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, mereka punya keluarga,” cetusnya.

Lebih jauh Toha mengatakan, puskesmas itu instansi pemerintah resmi, masak berani membuka lowongan tenaga kerja takpi  tidak disiapkan honor atau gaji. ”Gimana puskesmas bisa melayani masyarakat yang bagus kalau manajemennya amburadul,” pungkasnya. (din)