JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melaunching empat inovasi bertajuk Punokawan Milenial Era Digital di Pasar Tradisional Kedungmaling Kecamatan Sooko, Rabu (8/9/2021) pagi.

Inovasi bertajuk Punakawan tersebut, hasil kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  dengan Bank Jatim. Empat  Inovasi  antara lain Sistem Elektronik Membayar Retribusi Pasar (Semar) melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

QRIS sendiri adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Ada juga inovasi Penggunaan Retribusi Elektronik Tera/Tera Ulang atau E-Retribusi Tera/Tera Ulang (Gareng) yang menggunakan virtual account (VA).

Inovasi selanjutnya yakni Pelayanan Tera/Tera Ulang Gratis (Petrug), yaitu inovasi pelayanan dengan membebaskan biaya, baik biaya retribusi maupun reparasi timbangan. Terakhir, yakni inovasi Bantuan Timbangan Oentoek Pedagang (Bagong), yakni program pemberian bansos berupa 200 timbangan kodok kepada para pedagang dan IKM.

Tutut  pada acara launching Empat Inovasi , Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim Rizyana Mirda, Deputi Kepala Perwakilan BI Imam Subarkah, Direktur Pengawasan LJK 2 & Manajemen Strategis Mulyanto, Pimpinan Bank Jatim Cabang Mojokerto Eko Yudi Prastowo serta Plt Kepala Disperindag Iwan Abdillah.

Budi Hanoto Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, juga menyebut bahwa digitalisasi telah membuat perubahan besar termasuk perekonomian. Empat inovasi yang dilaunching, diharapkan dapat memudahkan masyarakat khususnya para pedagang.

“Kenapa semua sekarang menuju serba digital? Karena kita adalah pengguna internet terbesar di dunia. Peningkatan ini tentu akan berpangaruh pada kebiasaan, termasuk dalam perekonomian dan keuangan digital. BI ingin mendorong transaksi non tunai yang kita mulai sejak 2014. Inovasi ini sangat bagus, di Pasar Kedungmaling ini bahkan tercatat sudah ada sekitar 60 QRIS,” kata Budi.

Sementara itu Bupati Mojokerto dr Ikfina Fahmawati mengatakan, perluasan digitalisasi daerah, dimakasudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, akuntabel dan memberi pelayanan berkualitas.

“Digitalisiasi mau tidak mau harus kita laksanakan dalam semua aspek tatanan bidang. Mulai pemerintahan, perekonomian dll. Tidak perlu khawatir tidak bisa mengikuti era digital, karena tentu nanti kita akan menyesuaikan. Digitalisasi sangat penting untuk efisiensi, akuntabel dan transparan. Saya harap inovasi digital ini dapat menjadi fasilitas terlaksanannya transaksi non tunai,” terang bupati. (din)