JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO – Harimau Majapahit, salah satu relawan pemenangan Paslon IKBAR pada kontestasi Pilkada serentak 2020,  meontarkan kritikan pedas  terhadap kepemimpinan Bupati Mojokerto  dr. Hj. Ikfina Fahmawati, M.Si yang saat ini  (25 /9/2021) tepat tujuh bulan menahkodai Pemkab Mojokerto.

Kritikan pedas itu  ditujukan kepada Bupati Mojokerto ketika melakukan  seleksi promosi jabatan Sekdakab Mojokerto yang diikuti oleh 6 peserta eselon II yang aktif menjadi kepala OPD. Dan kini sedang berlangsung tahapan Assesment yang dilakukan  Oleh Pansel Sekda.

”Dari 6 kandidat sekda yang ikut seleksi lewat jalur undangan itu, semua terindikasi ada intervensi, campur tangan suami Bupati Ikfina, Mustofa Kamal Pasa yang kini ditahan di Lapas Porong akibat kasus korupsi,” ujar Machroji M, Humas DPC Harimau Majapahit saat konferensi pers di Warung Sambal Ijo Desa Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Sabtu (25/9/2021).

Menurut penuturannya, proses rekrutmen jabatan Sekda, semua  ASN yang penuhi syarat, dibuka pendaftaran awalnya tidak ada yang mendaftar. Diperpanjang 3 hari juga tetap tidak ada yang daftar. “Sampai akhirnya 2 bulan kemudian Ikfina membuat surat undangan pada 6 pejabat orang dekat MKP untuk mengikuti seleksi Sekdakab. Dan yang jadi Sekda nanti sudah saya tahu, itu merupakan restu dari Mustofa Kamal Pasa,” tandasnya.

Aktivis dan mantan guru swasta ini juga menambahkan, bila seleksi Sekda lewat jalur undangan ini fair, tidak ada indikasi intervensi pihak suami bupati, kenapa Didik Chusnul yakin kini menjabat Kepala DLH. Dulu pernah jabat Plt. Sekda tak diikutkan,  kok yang diundang mantan anak buah Bupati MKP yang nota benenya patuh, yaitu, Teguh Gunarko Kadis Pertanian, Ardi Sepdianto Kadiskominfo, Bambang Wahyudi Kadis PUPR, Abdulloh Mokhtar Kepala BPPT, Mieke Juli Astuti Kepala BPKA, dan Lutfi Ariyono Kadinsos.

"Bila relawan Harimau Majapahit memberi kritik, masukan, tidak digubris, maka pejabat Sekda yang terpilih, tidak sesuai aturan yang ada, kami akan lakukan gugatan ke PTUN,” tegasnya.

Mbah Roji, panggilan akrabnya, menuturkan, bahwa  tujuan mengusung Paslon IKBAR untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Mojokerto ini , agar Kabupaten Mojokerto menjadi miniatur, daerah percontohan di Indonesia maupun mancanegara.

”Ingat Visi Misi IKBAR , menuju Mojokerto adil, dan Makmur, gimana bisa terwujud kalau Kalau masih ada indikasi permainan jual beli jabatan, maupun indikasi pengaturan proyek,” pungkasnya.

Ditempat yang sama Sekretaris DPC Harimau Majapahit,  Rudi Wahyudiana mengatakan, pihaknya mengkritik kebijakkan Bupati Ikfina ini menandakan pihaknya sayang, kami komitmen mengawal pemerintahan IKBAR, agar sesuai cita – cita awal, mewujudkan Mojokerto maju, adil dan makmur.

”Hari ini tepat 7 bulan pemerintahan IKBAR, kami beri saran masukan kritik, semata-mata kami tulus mengawal Pemerintahan IKBAR, agar menjadi pemerintahan berwibawa, bersih, bebas korupsi, jangan seperti bupati – bupati yang dahulu, berakhir di tahanan,” jelasnya.  (din)