JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Oknum ASN Pemkab Mojokerto, yang bertugas di bidang distribusi pada di Dinas Pangan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Mojokerto bernama Rofi, bertingkah arogan terhadap wartawan yang akan mengkonfirmasi bantuan hibah bagi masyarakat.
Sikap arogan itu ditunjukkan dengan tak mau ditemui, dengan dalih sibuk. “Kenapa gak janjian dulu,” ujar Rofi sambil mengibaskan tangannya agar wartawan tak masuk ruang kerjanya, Senin (15/11/2021).
Saat itu, dua wartawan media online yakni M. Zainudin dari jatimpos.co dan Sukarno dari beritalima.com hendak melakukan konfirmasi terkait bantuan hibah pemerintah pada masyarakat berupa ikan lele senilai Rp 200 juta yang diduga syarat dengan permainan.
Sukarno wartawan online beritalima.com pada awak media mengatakan, ia menerima perlakuan yang kurang humanis berupa pengusiran dari Kepala Bidang Distribusi Dinas Pangan dan Perikanan, Rofi, ketika hendak ditemui.
“Saya ke dinas pangan dan perikanan bermaksud konfirmasi bantuan hibah lele di Desa Mojogeneng Kecamatan Jatirejo yang praktiknya diduga ada penyimpangan, tak tahunya kami ditolak masuk ruangan, bahkan ia mengeluarkan kata-kata bernada mengusir,” ujar Sukarno.
Lanjut dikatakan Sukarno, padahal kedatangannya untuk menemui Rofi atas perintah Kadis Pangan dan Perikanan, Nurul Istiqomah.
”Semula saya komunikasi dengan Kadis Pangan dan Perikanan Nurul Istiqomah, terkait bantuan lele, karena beliau sibuk ada hearing dengan DPRD, akhirnya diperintahkan menemui Bu Rofi untuk memberikan klarifikasi. Tak tahunya kami diusir agar tak masuk ruang kerjanya,” jelasnya.
Lebih jauh Sukarno membandingkan pengalamannya ketika menemui beberapa pejabat di Kabupaten Mojokerto lebih mudah dan disambut humanis.
”Saya menemui Wabup Mojokerto Muhammad Al Barra, LC.M.Hum saja disambut enak, wong Bu Rofi itu masih kabid eselon III kok arogan,” cetusnya. (din)