JATIMPOS.CO/SURABAYA – Wali Kota Madiun, Maidi meraih penghargaan Tokoh Inovator Keinsinyuran dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Penghargaan diserahkan oleh Ketua PII Jatim, Prof. Dr. H.M. Bisri, MS dan disaksikan oleh Ketua Umum PII, Dr. Ir. Danis Hidayat S di Tundjungan Grand Ballroom Hotel Double Tree Surabaya, Jum'at (5/5/2013).

Orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut menerima penghargaan sebagai Tokoh Inovator Keinsinyuran karena dinilai sukses menggerakkan pembangunan daerah.

Selain Wali Kota Madiun, penghargaan juga diberikan ke sejumlah pimpinan daerah di Jatim. Di antaranya Wali Kota Surabaya dan Bupati Malang. Sementara penghargaan untuk kategori-kategori lainnya dari PII Provinsi Jawa Timur juga diberikan kepada Tokoh Penggerak dan Inovator Keinsinyuran, antara lain Wali Kota Kediri, Wali Kota Mojokerto dan Bupati Jember.

Wali Kota Madiun, Maidi hadir langsung menerima penghargaan dari PII Jatim di Surabaya, Jum'at (5/5/2023). (ist/kmf).

Wali Kota Madiun, Maidi mengungkapkan, atas penghargaan yang diberikan ini diharapkan kedepan bisa menjadikan sebagai pelecut semangat Wali Kota Madiun beserta jajaran untuk terus meningkatkan prestasi.

‘’Terima kasih sekali, dengan penghargaan ini artinya kerja sama kita dengan PII di Kota Madiun membuahkan hasil,’’ ujarnya.

Menurutnya, kerja sama yang baik telah tercipta antara Pemkot Madiun dengan PII. Bahkan, hasilnya sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Mantan Sekda Kota Madiun ini juga mengatakan bahwa PII telah berhasil mengurai konsep pembangunan yang diinginkan Pemkot Madiun. Sehingga, proyek fisik di Kota Pendekar dapat berjalan lancar dan berfungsi optimal.

Ia berharap kerja sama yang baik dengan PII ini bisa terus terjalin. Sehingga, dapat meningkatkan pembangunan kota untuk kesejahteraan masyarakat.

" Terima kasih karena ilmu dari para insinyur telah membantu kelancaran pembangunan di Kota Madiun,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah PII Jawa Timur, Prof. Dr. H.M. Bisri, MS dalam sambutannya mengungkapkan terus melakukan pembenahan dan penataan organisasi profesi tersebut, guna menjawab tantangan bangsa dan negara yang semakin berkembang. Para insinyur, menurutnya harus lebih aktif dan kontributif dalam program-program yang sifatnya riil dengan menggunakan pendekatan yang lebih menteknis.

" Hal tersebut perlu digalakkan, terutama di daerah-daerah perdesaan yang masih tertinggal, " pungkasnya. (Adv/kmf/jum).