JATIMPOS.CO/TUBAN – Pemkab Tuban secara massif konsentrasi pada bidang pembangunan infrastruktur. Terbaru, jembatan Dam Seng di Senori dan Jalan Bulu-Jatirogo menjadi titik perhatian.
Semangat Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky diklaim akan mampu meningkatkan mobilitas dan aksesbilitas masyarakat. Infrastruktur berkualitas merata diharapkan membawa multiplayer effect. Diantaranya mendorong percepatan dan pertumbuhan roda ekonomi. Selain itu, memudahkan masyarakat mengakses fasilitas pendidikan maupun kesehatan.
“Kami berkomitmen pembangunan di Kabupaten Tuban berkualitas baik, tahan lama dan sesuai peraturan yang berlaku," kata Lindra sapaannya belakangan ini.
Lindra berharap masyarakat bersabar karena proses pembangunan sejumlah proyek memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR PRKP Kabupaten Tuban, Basdi menjelaskan pengerjaan penggantian jembatan Dam Seng telah selesai dilakukan pemasangan tiang pancang sebanyak 32 titik. Tahap berikutnya pemotongan bagian sisa tiang pancang. “Saat ini sedang dilakukan pemasangan alas jembatan,” jelasnya.
Basdi menerangkan penggantian jembatan Dam Seng di Desa Sidoharjo, menelan anggaran Rp 1,85 milyar pada APBD 2023. Proses pengerjaan sesuai dengan kontrak mulai 20 Juni sampai dengan 16 Desember 2023.
Selama proses penggantian jembatan Dam Seng telah disiapkan jalan darurat agar dapat dilintasi masyarakat. “Diharapkan pengguna jalan berhati-hati selama melintas jalan darurat,” ujarnya.
Akses jembatan Dam Seng menjadi penghubung desa-desa di Singgahan, Senori, dan Parengan. Sebelumnya, kondisi jembatan Dam Seng rusak. Intensitas curah hujan tinggi, membuat aliran Kali Kening tinggi dan terus menggerus tanah. Jembatan ambrol diterjang luapan banjir Anak Sungai Bengawan Solo.
Basdi menerangkan pengerjaan peningkatan ruas Bulu – Jatirogo juga telah selesai dilebarkan. Kini sedang tahap pengecoran beton rigid. Pengecoran tlsepanjang 600 meter pada satu sisi di segmen 1 dan 2.
proses pengerjaan dibagi menjadi 6 segmen atau spot. Penentuan lokasi pembangunan didasarkan pada tingkat kerusakan di ruas jalan. Adapun pengerjaan pembangunan mulai 11 Juli hingga 27 Desember dengan nilai kontrak mencapai 14,5 milyar. “Pengerjaan sesuai dengan jadwal perencanaan dan terus dikebut,” serunya.
Proses pengerjaan rencananya akan dilakukan per sisi secara bergantian. Artinya, akan dikerjakan satu sisi agar jalan tidak tutup total dan warga tetap dapat melintas. Warga juga diimbau lebih berhati-hati saat melintas karena akan banyak pekerja dan alat berat di sepanjang ruas Bulu - Jatirogo. (min)