JATIMPOS.CO/JOMBANG - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jombang dipimpin oleh Pj Bupati Jombang Sugiat, S.Sos, M.Psi.T turun langsung ke Pasar Ngoro untuk memantau harga beras dan menggelar Operasi Pasar khususnya untuk beras dan minyak goreng, Jumat (13/10/2023).

Pj Bupati Jombang Sugiat blusukan ke dalam Pasar Ngoro didampingi  Pimpinan Cabang Bulog Surabaya Selatan Rusli, Sekdakab Jombang Agus Purnomo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wignyo Handoko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Jombang Nur Kamalia, Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo, Kepala Dinas Kominfo Endro Wahyudi, Kabag Perekonomian Kabupaten Jombang dan kepala OPD terkait lainnya.

Menemui beberapa pedagang yang menjual bahan pokok seperti beras dan minyak goreng, Pj Bupati Jombang menanyakan harga beras juga  mendengarkan keluhan dan harapan para pedagang terkait dengan naiknya harga beras.

Pj. Bupati Jombang Sugiat ketika diwawancarai menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Jombang melakukan operasi pasar terutama untuk beras dan minyak goreng ke Pasar Ngoro ini, dalam rangka membantu masyarakat terkait dengan lonjakan harga beras.

"Kita bekerjasama dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar beras juga minyak goreng, dalam rangka untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan beras. Selain itu, memang  salah satu programnya Bupati adalah pengendalian inflasi. Untuk pengendalian inflasi ini, khususnya terkait dengan masalah harga beras yang mengalami kenaikan," tuturnya.

"Sementara, yang menjadi salah satu kesulitan pedagang pasar untuk bekerjasama menjual beras Bulog adalah terkait persyaratannya yakni harus ada NIB (Nomor Induk Berusaha) dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), ini yang harus kita bantu," ungkap PJ Bupati Jombang Sugiat.

Menanggapi kendala yang dihadapi pedagang, Pj Bupati Sugiat berharap   BUMDes atau Karang Taruna Kecamatan setempat, dapat membantu masyarakat didalam kepengurusannya. Pj Bupati Jombang juga menegaskan bahwa ketersediaan beras di Kabupaten Jombang cukup sampai akhir tahun.

"Hanya saja kedepannya tetap perlu pengawasan, jangan sampai beras produk dari Bulog ini dijual tidak tepat sasaran, dan tidak sesuai harga," tandasnya.

Sementara Pimpinan Cabang Bulog Surabaya Selatan Rusli menyampaikan, untuk masyarakat dirasa tidak ada kesulitan untuk menjual beras Bulog. Setiap kali digelar operasi pasar beras selalu terjual habis.

"Hasil Operasi di Pasar Ngoro hari ini ditemukan beras dengan harga yang beragam mulai dari Rp.12.500 kemudian Rp.13.000 dan Rp.14.000. Untuk itu Bulog membuka operasi pasar dengan menyediakan beras dengan harga 10.200 dengan dijual HET (Harga Eceran Tertinggi) 10.900 sehingga masyarakat akan sangat terbantu. Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan beras Bulog, nantinya akan kita pasok di Pasar Ngoro," pungkas Rusli.

Usai melakukan pemantauan harga beras dan operasi pasar, Satgas Pangan dan Tim TPID Kabupaten Jombang selanjutnya duduk bersama dalam acara Koordinasi Program Kegiatan Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan guna mengurai persoalan yang dihadapi, bertempat di Pendopo Kecamatan Ngoro yang dimoderatori oleh Nur Kamalia, SKM, M.Si Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.

Melalui Koordinasi Program Kegiatan Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan ini diharapkan semakin memperkuat sinergitas Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Satgas Pangan, Tim TPID juga Bulog.

Sementara itu, Camat Ngoro, Nur Evva Maylia dalam forum koordinasi tersebut menyampaikan bahwa pihaknya melalui Laskar Ngoro (Layanan Akselerasi Kewirausahaan Ngoro) akan berupaya untuk membantu pedagang yang akan bekerjasama untuk menjual beras Bulog dalam hal pengurusan kelengkapan dokumen persyaratan. (her)