JATIMPOS.CO/TUBAN - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky membuka Bimbingan Teknis Dasar bagi Calon Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa/Kelurahan di Kabupaten Tuban tahun 2023 di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Selasa (31/10).
Di hadapan 328 calon PSM, Mas Lindra menyampaikan bahwa pekerjaan rumah (PR) besar saat ini adalah updating data penerima bantuan sosial. Saat ini, Pemkab Tuban tengah fokus meningkatan kualitas data kependudukan melalui program Tuban Satu Data. Diharapkan peran PSM dapat memperkuat optimalisasi updating data, agar seluruh bantuan sosial dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
“Kita perlu mendapatkan updating data stunting, anak putus sekolah, keluarga yang kesusahan mendapatkan akses kesehatan, pendidikan, dan lainnya,” ungkap Mas Lindra.
Ia juga mengingatkan, PSM memiliki fungsi sebagai inisiator, motivator, dinamisator dan administrator yang telah tertuang dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial Masyarakat.
“PSM memiliki peranan mengubah mindset masyarakat yang didampingi untuk mau membuka peluang usaha,” lanjut Mas Lindra.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tuban (Dinsos P3A dan Pemdes) Sugeng Purnomo menyampaikan, Bimtek tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar para calon PSM mengetahui tentang tugas pokok serta fungsi mereka dengan baik.
Di samping itu, juga untuk meningkatkan keterampilan agar menjadi SDM yang kompeten dan terampil. “Ini penting, karena tugas mereka cukup kompleks, SDM yang terampil dan kompeten,” tuturnya.
Narasumber dihadirkan dari Pendamping Sosial dari Dinsos Provinsi Jawa Timur, Ketua PSM Provinsi Jatim, Advokat, serta Aulia Hany Mustikasari Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kabupaten Tuban.
Pada saat yang sama, juga diberikan santunan anak yatim, serta bantuan alat bantu gerak untuk para difabel, kerja sama antara Pemkab Tuban dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Diketahui, PSM terdiri dari perwakilan setiap desa dan kelurahan. Hal ini menjadi poin penting agar setiap PSM mengetahui potensi dan karakteristik desa binaan, sehingga dapat membuat program yang relevan dengan masyarakat sekitar. (min)