JATIMPOS.CO/TUBAN – Gubernur Jawa Timur, Dr. (HC) Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., dan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., melakukan Panen Raya dan Tanam bersama petani di desa Karangtinoto Kecamatan Rengel, Rabu pekan ini (01/11). Pada kesempatan ini, Gubernur Jatim dan Mas Lindra menyerahkan bantuan alat mesin pertanian kepada petani.

Hadir pada kesempatan ini, Kepala Bakorwil Bojonegoro Bapak Dr. Agung Subagyo, S.STP., M.Si., Forkopimda Tuban, Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto. Hadir pula kesempatan ini, Camat se-Kabupaten Tuban, Ketua II bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kab Tuban, Aulia Hany Mustikasari, SE., MM.

Gubernur Khofifah menyampaikan kebanggaannya terhadap petani di Kabupaten Tuban, khususnya desa Karangtinoto yang telah menerapkan konsep hulu hilir dalam pengelolaan pertanian. Di samping itu, petani setempat juga menggunakan kombinasi pupuk organic 6 : 1 pupuk kimia untuk menjaga kesinambungan pertanian. Atas upaya tersebut, pertanian di desa Karangtinoto menjadi percontohan bagi kelompok pertanian lain di Jawa Timur bahkan nasional.

Mengacu hal tersebut, Gubernur Khofifah menginstruksikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur untuk melakukan studi tiru ke Desa Karangtinoto Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. “Hasilnya akan disampaikan ke pemerintah pusat, karena menjadi best practice penggunaan pupuk organik bagi petani nasional,” terangnya. Keberhasilan pertanian di Kabupaten Tuban mendukung upaya Pemprov Jatim yang menjadi penyangga ketahanan pangan di wilayah Indonesia Timur.

Jelang Pemilu tahun 2024, Gubernur Jatim berpesan masyarakat untuk menjaga situasi yang guyub rukun. Masyarakat diminta tidak terpecah akibat perbedaan politik. “Pemilu adalah agenda tahunan, sedangkan persaudaraan adalah selamanya di dunia dan akhirat,” tuturnya.

Sementara itu, Mas Lindra menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Gubernur Jatim terhadap petani di Kabupaten Tuban. Kepercayaan Gubernur Jatim menjadi motivasi bagi masyarakat Kabupaten Tuban untuk terus mendukung program pembangunan. Petani di Tuban terus berinovasi dengan menggunakan pupuk organik untuk menekan biaya produksi. “Bahkan mampu mendongkrak produksi pertanian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kabupaten Tuban menduduki peringkat ke 5 produksi padi terbesar se Jawa Timur dengan Luas Panen 85.288 Ha, Produksi Gabah Kering Giling sebesar 498.939 Ton, setara Beras 288.097 Ton yang setelah dikurangi konsumsi penduduk mengalami surplus rata-rata sebesar 50,09% per tahun.

Mas Lindra menyatakan ikhtiar Pemkab Tuban dan masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian selaras program Pemprov Jatim. Yaitu, Nawa Bhakti Satya ke-6 yaitu Jatim Agro berupa “Memajukan sektor pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan untuk mewujudkan kesejahteraan petani dan nelayan”.  

Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto menyebutkan Kecamatan Rengel sendiri telah terealisasi luas tanam mencapai 7.340 hektar pada periode Oktober 2022 sampai September 2023. Adapun realisasi panen dari Januari sampai September 2023 seluas 5.364 hektar dan produktivitas rata-rata mencapai 6,5 ton/Ha (Gabah Kering Giling/GKG).

Khusus di lokasi panen, Kelompok Tani Karya Tani Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel hamparan panen seluas 380 hektar dan dan produktivitas rata-rata 8 Ton/Ha Gabah Kering Panen (GKP). Luas persiapan tanam 400 hektar dan varietas yang ditanam Inpari 32. Harga Gabah Kering Panen saat ini mencapai Rp. 7.200,- (panen menggunakan combine) dan beras medium Rp. 12.500,-. (rls)