JATIMPOS.CO/JOMBANG - Rangkaian peringatan Hari Santri dan Hari Jadi Pemkab Jombang ke 113 Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menggelar Senam Bersama dan Lomba Olahraga Tradisional yang diikuti oleh pelajar SD, SMP, SMA/SMK/MA dan masyarakat umum. Kegiatan dilaksanakan di alun-alun Jombang pada Sabtu (11/11/2023).

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Bambang Nurwijanto kepada awak media menyampaikan, kegiatan ini merupakan program dari pemerintah pusat dan Kementerian Olahraga yakni mengolahagakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

"Artinya mengajak masyarakat untuk mengubah sifat dari yang tadinya kurang suka berolahraga menjadi sangat senang berolahraga,” ujarnya.

Bentuk olahraga tidak semuanya prestasi akan tetapi ada juga olahraga tradisional seperti yang sekarang Disporapar laksanakan.

"Olahraga tradisional banyak macamnya akan tetapi kita hanya bisa melaksanakan beberapa olahraga antara lain ada balap karung, egrang, tarik tambang dan terompah panjang. Zaman sekarang anak sekolah ada yang tidak tahu olahraga egrang, terompah itu yang bagaimana. Karena sekarang anak-anak hanya mengenal hp atau gadget. Oleh karena itu harus dikenalkan dengan olahraga tradisional seperti yang kita lombakan hari ini. Karena bagaimanapun olahraga tradisional merupakan budaya nasional yang tidak boleh dilupakan dan harus dilestarikan lewat kegiatan seperti ini,” tandasnya.

Ditempat terpisah Koordinator Wasit Olahraga Tradisional Fadholi mengatakan bahwa olahraga tradisional (otrad) kali ini hanya meliputi beberapa cabang olahraga tradisional saja yakni terompah panjang (yang lebih dikenal masyarakat dengan klompen panjang, red), balap karung, tarik tambang dan egrang.

"Dimana olahraga tradisional terompah panjang diikuti oleh regu putri dan umum dimana setiap regu terdiri dari 5 orang, untuk balap karung terdapat 20 peserta SD (putra putri) dan SMP (putra).

Tarik tambang adalah olahraga tradisional yang paling banyak diminati dari SMA/SMK (putra) dan umum hari ini. Dan yang terakhir adalah olahraga tradisional egrang dengan peserta 36 dari SMA/SMK dan umum. “Semoga olahraga tradisional ini semakin dikembangkan dan harus sering dilaksanakan perlombaan seperti ini. Karena ada event dari Propinsi dan Nasional,” ungkapnya.

Senada disampaikan oleh Ahmad Rozak guru pendamping yang juga sebagai guru Olahraga MA Darussalam, sekolah mengirimkan lomba tarik tambang satu kelompok dan egrang dua kelompok dengan persiapan yang cukup singkat.

“Harapannya olahraga tradisional harus terus hidup dan semakin digemari pelajar dimasa sekarang dan akan datang. Karena olahraga tradisional juga merupakan warisan Nusantara yang harus kita lestarikan,” pungkasnya. (her)