JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Sebagai upaya untuk percepatan penanganan stunting di wilayah Kabupaten Madiun, Pj Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto menyalurkan bantuan asupan makanan bergizi penanggulangan stunting.
Kali ini bantuan disalurkan di Kantor Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Selasa (14/11/2023).
Bantuan yang disalurkan tersebut merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT INKA (Persero) sebanyak 40 paket bantuan stunting.
Selain itu, juga ada paket bantuan Belanja Natura dan Pakan-Natura (Golongan Bahan Makanan Kering) dari Dinas Sosial Kabupaten Madiun sebanyak 34 paket berisi 1 kilogram telur ayam, 1 kilogram kacang hijau dan 1 bungkus biskuit. Kemudian, 6 paket bantuan serta Air Mineral Dalam Kemasaan (AMDK) dari PERUMDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun.
Sementara dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Madiun juga menyerahkan bantuan dana perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak dua unit, masing - masing sebesar Rp 30 juta, serta bantuan rumah terdampak kebakaran di Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu sebanyak dua unit.
" Apa yang kita lakukan hari ini dalam rangka evaluasi dan monitoring atas program - program yang telah dicanangkan dan dilaksanakan oleh Pemkab Madiun, di antaranya program prioritas penanganan yang telah ditetapkan oleh kebijakan negara terdiri dari pengentasan kemiskinan, penurunan stunting dan penurunan kemiskinan ekstrem, " jelas Pj Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto.
Menurutnya ini merupakan bagian dari prioritas pembangunan Pemkab Madiun. Ia berharap dengan adanya evaluasi dan monitoring yang telah dilakukan secara periodik nanti bisa membuahkan hasil sebuah keuntungan.
" Apa yang kita lakukan hari ini sesuai peran masing - masing OPD ditambah stakeholder yang ada di Kabupaten Madiun, " ungkapnya.
Dengan adanya monitoring yang dilakukan oleh Pemda bersama OPD ini diharapkan kedepan bisa lebih bertanggung jawab dan semakin lebih intens memperhatikan persoalan - persoalan yang ada di masyarakat, khususnya masalah kemiskinan ekstrem dan stunting yang ada di Kabupaten Madiun.
Terkait penanganan stunting, menurut mantan Sekda Kabupaten Madiun ini perlu adanya kerjasama lintas sektoral bagaimana memelihara tumbuh kembang anak, memelihara kesehatan remaja serta bagaimana memelihara kesehatan ibu hamil, sehingga percepatan penanganan stunting bisa dilakukan. Karena itu semua merupakan bagian dari penyebabnya.
" Angka stunting kita berada di angka 9,86 persen ini kurang lebih ada sekitar 8 ribuan, sehingga perlu kita lakukan percepatan penanganan stunting, karena di 2024 nanti target kita berada di bawah 9 persen, " pungkasnya.
Untuk diketahui, sesuai data yang ada di Pemkab Madiun angka stunting di wilayah Kecamatan Madiun untuk data Balita stunting hasil bulan timbang Agustus 2023 di Desa Tanjungrejo sejumlah 1 balita stunting, Desa Dimong sejumlah 2 balita stunting dan Desa Sirapan sejumlah 17 balita stunting.
Sementara data kemiskinan ekstrem Kabupaten Madiun berdasarkan SK Bupati Madiun No 100.3.3.2/115/KPTS/402.013/2023 tentang Data Penduduk Miskin Ekstrem Daerah Kabupaten Madiun tahun 2023 hasil pemutakhiran data program pensasaran penghapusan kemiskinan ekstrem untuk Kecamatan Madiun, di antaranya Desa Tanjungrejo sejumlah 37, Desa Dimong sejumlah 48 dan Desa Sirapan sejumlah 30. (Adv/jum).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News