JATIMPOS.CO/TUBAN - PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen menumbuhkan kemandirian masyarakat berbasis potensi lokal. Melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Bidang Ekonomi kali ini memberikan pendampingan dan pembinaan tentang Lele Asap.
Menyasar kelompok perajin lele asap, belakangan ini perusahaan memberikan pelatihan kepada kelompok "Guyub Sejahtera Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, kegiatan dilaksanakan sebagai langkah nyata untuk turut serta mencapai agenda global Sustainable Development Goals (SDG's).
Laporan yang diterima JatimPos sedikitnya 20 perempuan perajin lele asap, karang taruna dan penyedia bahan baku lele mengikuti kegiatan "Upskilling Ikan Asap Guyub Sejahtera" di ruang kelas TPQ Hidayatus Sibyan, desa setempat. Hal ini merespon potensi ekonomi untuk mendongkrak kapasitas perajin agar lebih fokus meningkatkan mutu produk dan memperluas jangkauan pemasaran.
Di acara ini, peserta mendapatkan materi dan pengalaman langsung melalui praktek tentang pengemasan produk dan pemasaran digital yang diajarkan langsung oleh Devi Anggita Lela. Seorang perajin ikan asap asal Sidoarjo yang berhasil menaikkan "kelas" produknya melalui inovasi kemasan yang menjadikan produk lebih tahan lama dan dapat dipasarkan luas melalui media sosial.
Perwaklilan Manager TEJ Field Cahyo Tri Mulyanto menyampaikan peningkatan kapasitas/Upskilling UMKM Ikan Asap ini merupakan komitmen PHE TEJ untuk terus berkontribusi memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan. Potensi lele asap Bulurejo sangat besar, sayang jika hanya dikenal di pasar lokal dan pasar tradisional.
“Keterlibatan generasi muda (millenial dan GEN Z) untuk pemasaran offline-online maka karang taruna kita libatkan. Harapannya muncul kolaborasi dan inovasi antara ibu-ibu perajin dan anak muda, utamanya di aspek pemasaran digital atau media sosial." Tutur Cahyo.
Penghujung acara ditutup dengan serah terima bantuan 10 unit mesin vakum, beserta dengan plastik vakum dan kardus kemasan. Sekretaris Desa Bulurejo berterima kasih atas bantuan tersebut. Ia pun lantas mengikuti sejak awal hingga serah terima bantuan.
Sebagai tambahan informasi, dari sejumlah keterangan lele asap merupakan produk khas Desa Bulurejo, yang digeluti hampir 10 perajin, namun sampai saat ini perajin mengaku produknya kurang tahan lama dan hanya laku dijual di pasar desa sekitar. (min)