JATIMPOS.CO/PONOROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) bagi buruh pabrik rokok dan petani tembakau di Pendopo Pemkab Ponorogo, Senin (2/9/2024).
Penyaluran Bantuan Langsung Tunai DBHCT diserahkan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Dalam sambutannya, Kang Giri, sapaan Akrab Orang nomor satu di Ponorogo tersebut menyampaikan, bahwa penyaluran bantuan DBHCT agar bisa dirasakan langsung bagi ribuan petani dan buruh pabrik rokok di Ponorogo.
"Semoga bantuan ini dapat dirasakan manfaatnya bagi ribuan petani dan buruh pabrik rokok di Ponorogo. Agar lebih bergairah lagi petani dalam menanam tembakau," jelasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa ada tambahan penerima BLT DBHCT pada tahun 2024. Yakni sebanyak 5.549 penerima. Dengan pagu anggaran senilai Rp 3,7 milyar.
"Tiap penerima mendapat bantuan Rp 600 ribu (2 bulan). Karena jumlah penerimanya bertambah jika dibandingkan tahun sebelumnya, maka kita menggunakan azas pemerataan," ungkap Kang Giri.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) dan P3A Kabupaten Ponorogo, Supriadi, S.Sos, M.Si, Pihaknya mengungkapkan, bahwa jumlah penerima BLT DBHCT tahun ini bertambah dibandingkan dengan tahun lalu.
"Jika tahun 2023 itu ada sebanyak 3.755 penerima dengan pagu anggaran bantuan senilai Rp 5,9 milyar, tahun lalu penerima bantuan mendapat Rp 1,2 juta. Jadi karena pagu anggaran tahun ini menurun, dan seiring adanya penambahan penerima, maka ada penurunan nilai bantuan di tiap penerima," jelasnya.
Lanjut Supriadi, Sehingga perbandingannya antara tahun lalu (3.755) dengan tahun 2024 (5.549) ini, ada penambahan 2.194 penerima BLT DBHCT.
"Karena ada penambahan jumlah penerima bertambah dan pagunya tahun ini berkurang, ya wajar -lah ada penurunan tiap penerima bantuan," tegasnya.
Diungkapkannya, bahwa pada tahun 2022 lalu justru BLT DBHCT itu tiap penerima mendapat Rp. 1,8 juta. Kenapa angka nya berubah, karena pagu anggaran (bantuan) itu setiap tahunnya juga berubah, sehingga menyesuaikan. Selain itu, tahun 2022 itu ada anggaran (bantuan) besar namun jumlah penerima bantuan masih sedikit, belum ada penambahan seperti tahun ini.
"Selain itu, angka tiap penerima bantuan di Ponorogo juga tidak bisa dibandingkan dengan daerah-daerah (kabupaten) lain. Karena meskipun pagu anggaran (bantuan) sama, namun jumlah penerima -nya kan berbeda. Bahkan ada daerah (kabupaten) yang kesulitan menyalurkan dana BLT DBHCT, karena jumlah sasaran penerimanya kecil," tutupnya. (Adv/nur).