JATIMPOS.CO/JOMBANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang berkomitmen melaksanakan amanah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang salah satu program prioritasnya menekan prevalensi stunting.

Beragam upaya lintas sektor di lingkup Pemkab Jombang telah dilaksanakan guna menuju zero stunting. Salah satu upaya menuju zero stunting adalah dengan membuat Gerakan memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Ketaprik) Kabupaten Jombang. 

Dengan menonjolkan sebagai Kabupaten Jombang termasuk produksi pangan lokal yang cukup surplus, mulai dari padi, jagung dan komoditi sayuran sudah mencukupi juga termasuk di dalamnya produksi perikanan, selain itu Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menonjolkan bagaimana budidaya perikanan di Kabupaten Jombang dengan produksinya sangat luar biasa dalam setiap tahun 13.000rb ton mulai dari komoditi ikan bawal, ikan patin, ikan nila dan ikan lele.

Disamping itu Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang juga membina UMKM baik di bidang pangan maupun perikanan di fasilitasi untuk bimtek serta ijin usaha.

Dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nur Kamalia mengatakan, dengan adanya pameran ini kami memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan mengawal progam pemerintah dalam rangka penurunan angka kemiskinan ekstrim yaitu kita memberikan bantuan hibah untuk kolam pada kelompok-kelompok sasaran kemiskinan ekstrim.

“Disamping itu kita memberikan pangan bergizi untuk balita dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Jombang, sementara kita juga memantau harga juga produksi komoditi pangan dalam rangka pengendalian inflasi. Dari Tiga Progam prioritas Nasional Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan ikut dalam menuntaskan progam kemiskinan ekstrim, stunting maupun pengendalian inflasi, dalam hal ini kita siap memberikan konsultasi kepada masyarakat apabila ingin budidaya perikanan penyuluh perikanan siap mengawal,” ucap Nur Kamalia kepada Jatimpos di stand GPIJ Jombang Fest 2024.

Dikemas dalam acara Jombang Fest 2024 rangkaian peringatan Hari Jadi Pemkab Jombang ke 114, Dinas Ketaprik menyelenggarakan Gemarikan Berantas Stunting pada Senin (14/10/2024) pagi, di Alun-Alun Jombang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perhelatan akbar Jombang Fest 2024 dengan tema“Spirit Jombang Inspirasi Negeri".

Gemarikan Berantas Stunting ini dihadiri oleh 1091 undangan, yang berasal dari 591 balita stunting dari Desa di Kecamatan Jombang dan 500 santri yang ada di Kabupaten Jombang ini bersama-sama mendapatkan Goodie Bag berisi Ikan Lele berbumbu sebanyak 1kg dan minyak goreng premium 1 liter. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Nur Kamalia, S.Km., M.Si.,selaku penanggung jawab event Gemarikan Berantas Stunting menyampaikan kegiatan ini penting dilaksanakan karena sebagai bentuk memberantas stunting mulai dari balita dan juga mengenalkan Gerakan makan ikan bagi para santri di Pondok Pesantren. 

"Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan akan pentingnya konsumsi ikan bagi para orang tua balita dan juga santri pondok pesantren," tutur Nur Kamalia. 

Ia menyampaikan, kegiatan Gemarikan Berantas Stunting telah dilaksanakan sejak 8 Agustus 2024. Manfaat Gemarikan Berantas Stunting bagi masyarakat, khususnya balita stunting dari Jombang adalah sebagai protein hewani dari daging putih dan juga sebagai penambahan omega 3 dari asupan makanan balita dan anak sekolah termasuk santri di Pondok Pesantren.

Sebagai informasi, prevalensi stunting di Jombang saat ini mencapai 18% target tahun 2024 13%. Ikan baik untuk memberantas stunting karena mengandung protein dan juga omega 3 untuk pertumbuhan dan mencerdaskan otak.

Nur Kamalia berharap melalui Gemarikan Berantas Stunting, maka Kabupaten Jombang meningkatkan konsumsi ikan yang salah satunya mendukung pertumbuhan dan status gizi balita sehingga berdampak terhadap penurunan stunting, sehingga dapat mewujudkan kabupaten jombang bebas stunting. 

Sementara Pj Bupati Jombang Dr. Drs. Teguh Narutomo M.M., menyampaikan terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kabupaten Jombang yang telah memfasilitasi kegiatan gerakan makan ikan untuk memberantas stunting ini dengan melibatkan 591 ibu dari balita stunting serta 500 santri yang berada di pondok pesantren di wilayah Kabupaten Jombang. 

"Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan konsumsi ikan dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Jombang," jelas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo. 

Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo menjelaskan, stunting merupakan permasalahan nasional yang terjadi karena kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan. Anak stunting juga berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis saat dewasa. 

"Salah satu penyebab utama tingginya angka stunting adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan bahaya stunting, yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk mengatasinya," jelas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo. 

Kabupaten Jombang sebenarnya memiliki ketahanan pangan yang baik. Yang perlu menjadi perhatian utama adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan serta pola asuh keluarga dalam memberikan asupan gizi yang tepat, khususnya dengan mendorong peningkatan konsumsi ikan, seperti yang kita galakkan pada hari ini. 

Ikan sangat relevan dalam mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting. Ikan merupakan sumber protein yang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Protein dari ikan sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia. 

Ikan, yang kaya akan asam lemak omega-3 dari ikan laut, dan omega-6 atau asam linoleat dari ikan air tawar, berperan penting dalam menciptakan asupan gizi yang optimal.Mengonsumsi ikan secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mencegah penyakit kronis seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, dan kanker. 

"Saya mengajak semua pihak yang hadir, baik dari organisasi wanita, organisasi keagamaan, sekolah, maupun pondok pesantren, untuk ikut serta mempromosikan Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) dengan harapan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, dan berkarakter.

Kami juga mendorong para pembudidaya perikanan dan kelompok pengolah serta pemasar hasil perikanan (poklasar) untuk terus berinovasi dalam meningkatkan hasil produksinya, sehingga produk perikanan bisa menjadi oleh-oleh khas Jombang yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat," jelas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo. 

Sebagai informasi, hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang pada 21 Oktober 1910 dan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober diperingati sebagai penghormatan atas peran santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan. Jombang Fest 2024 dirancang untuk mengenang jasa Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta memajukan ekonomi daerah dan membangkitkan potensi lokal melalui workshop UMKM, pentas seni, sarasehan, dan Gelar Potensi Unggulan. (her)