JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Kuspardani mengakui, saat ini ada 7 orang warga Kabupaten Blitar dalam pemantauan terkait virus corona.
Ke-7 orang tersebut berdasarkan seleksi yang dilakukan terhadap 125 orang yang baru saja bepergian dari luar negeri. Mereka adalah para tenaga kerja Indonesia (TKI), jemaah umroh, dan mahasiswa yang belajar di berbagai negara. Pantauan kedatangan warga Kabupaten Blitar itu tercatat sejak Januari hingga 3 Maret 2020.
Kondisi kesehatan warga Kabupaten Blitar itu kemudian dipantau selama 14 hari. Hasilnya, sampai habis masa isolasi rumah selama 14 hari, semua dalam kondisi sehat. "Sedangkan yang masih dalam pantauan saat ini ada 7 orang," kata dr Kus kepada jatimpos.co di ruang kerjanya, Jumat (6/3).
Dijelaskan, bahwa ke-7 orang tersebut masuk kategori pemantauan yang mengalami gejala flu ringan. Untuk itu petugas kesehatan akan memonitor mereka selama 24 jam hingga masa inkubasi 14 hari.
"Ke-7 orang tersebut juga harus melaksanakan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan riwayat perjalanannya, sehingga diketahui rute perjalanannya kemana saja," kata dr Kus.
Kadin Kesehatan dr Kus pun mengimbau warga Kabupaten Blitar agar tidak perlu panik dengan adanya virus corona, sebab sudah ada petugas kesehatan yang bekerja.
Dokter hanya berpesan agar warga menjaga pola hidup bersih, cuci tangan dengan sabun dan konsumsi sayur dan buah. Selain itu, ia menngintruksikan setiap puskesmas untuk memantau atau mendata warga yang baru pulang dari luar negeri. "Bila ada warga yang baru pulang dari luar negeri segera laporkan ke Dinas Kesehatan," tandas dr Kuspardani. (sk)