JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Madiun mulai mengoperasikan layanan Angkutan Bus Sekolah Gratis pada Jumat (3/10/2025). Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk memberikan layanan transportasi darat yang aman, nyaman, sekaligus gratis bagi pelajar.
Kepala Dishub Kabupaten Madiun, Suryanto, mengatakan program bus sekolah gratis ini masih dalam tahap uji coba. Selain sosialisasi, uji coba dilakukan untuk memastikan aspek keamanan dan keselamatan siswa yang menggunakan armada. “Ada tiga tujuan dari pelaksanaan program ini. Pertama uji coba, kedua sosialisasi, dan ketiga memastikan keamanan serta keselamatan anak-anak sekolah yang dijemput oleh bus sekolah gratis yang disediakan oleh Bapak Bupati,” ujarnya.
Untuk tahap awal, layanan bus sekolah gratis difokuskan di tiga wilayah, yakni Kecamatan Dagangan, Dolopo, dan Geger. Dishub menyediakan dua armada jenis elf yang beroperasi setiap hari sekolah.
Pada pagi hari, bus berangkat pukul 05.45–06.45 WIB, sedangkan perjalanan pulang siswa dijadwalkan pukul 14.00–15.00 WIB. Adapun jalur yang dilayani terdiri dari dua rute utama, yaitu Segulung–Dolopo dan Suluk–Dolopo.
Rute Segulung–Dolopo berangkat dari Desa Segulung melewati Desa Dagangan, Perempatan Pintu, Desa Sewulan, Jalan Kyai, Jalan Pahlawan, Jalan Kanigoro, Pagotan, Sangen, hingga Pasar Dolopo. Sedangkan rute pulang diarahkan kembali melalui jalur yang sama menuju Desa Segulung.
Rute Suluk–Dolopo dimulai dari Desa Suluk melewati Desa Bader dan Simpang Empat Pagotan, lalu menuju Dolopo. Rute pulang kembali melalui jalur Desa Bader hingga Desa Suluk.
Sejumlah sekolah yang dilewati Rute Segulung–Dolopo antara lain SMP PGRI 2 Dagangan, SDN Segulung 01, SMK Wijaya Kusuma, SD Dagangan, MTSN 4 Madiun, SMA Kyai Ageng Al Basyariah, MI Bin Umar, SMPN 1 Geger, SMAN 1 Geger, SD Slambur, hingga SMPN 2 Dolopo.
Sedangkan rute Suluk–Dolopo antara lain SDN 1 Suluk, Madrasah Diniyah Takmiliyah Sulukul, SMPN 03 Dolopo, SDN Bader 02, SMAN 01 Dolopo, SDN Dolopo 01, SMK Muhammadiyah 03 Dolopo, MTSN 02 Dolopo, SDN Slambur, SMAN 1 Geger, hingga SMPN 1 Geger.
Suryanto menegaskan, keberadaan bus sekolah gratis ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar, terutama yang biasa berangkat dengan sepeda motor. “Sasarannya agar anak-anak tidak lagi sepeda montoran. Banyak kasus kecelakaan melibatkan pelajar karena terburu-buru atau belum terampil berkendara. Dengan bus ini, Insya Allah bisa mengurangi lalu lintas, menekan angka kecelakaan, dan meningkatkan keselamatan mereka,” katanya.
Ia menambahkan, dalam uji coba kali ini, Dishub memberikan perhatian khusus terhadap keamanan penumpang, mulai dari akses naik-turun hingga posisi duduk siswa. “Jangan sampai ada anak-anak yang terjepit tangannya atau celaka di dalam kendaraan. Itu hal kecil tapi sering terjadi. Maka saya tekankan keselamatan anak-anak harus dijaga,” ucapnya.
Kehadiran program bus sekolah gratis ini disambut positif oleh pihak sekolah dan orang tua siswa. Yeni Cahyaning Wahyuni, perwakilan dari MI Bin Umar, menuturkan bahwa layanan tersebut sangat membantu, terutama bagi siswa yang tinggal cukup jauh dari sekolah.
“Alhamdulillah, bus sekolah gratis ini sangat membantu sekali. Anak-anak bisa lebih mudah berangkat dan pulang sekolah. Orang tua juga terbantu karena tidak perlu mengantar jemput terlalu jauh. Ini meringankan sekali,” ungkapnya.
Yeni menambahkan, salah satu kekhawatiran pihak sekolah adalah maraknya kecelakaan akibat siswa yang mengendarai motor secara ugal-ugalan karena terburu-buru. Dengan adanya bus sekolah, risiko tersebut dapat ditekan. “Harapannya, rute bisa diperluas dan jumlah armadanya ditambah, karena siswa kami banyak yang berasal dari wilayah utara,” katanya.
Dishub Kabupaten Madiun akan terus melakukan evaluasi selama uji coba berlangsung. Aspek kenyamanan, keamanan, serta jumlah armada akan menjadi perhatian sebelum program ini diperluas ke wilayah lain.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat baik. Banyak kepala sekolah yang merasa lebih tenang karena muridnya tidak lagi membawa motor. Ke depan, kami berharap bisa menambah armada agar layanan lebih maksimal,” tutur Suryanto.
Dengan uji coba operasional bus sekolah gratis ini, Pemerintah Kabupaten Madiun berharap dapat menghadirkan transportasi publik ramah anak yang mampu mendukung aktivitas belajar sekaligus menciptakan budaya tertib lalu lintas sejak dini. (jum).