JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Seorang lelaki bernama Masru’i (40) warga Dusun Bangsri II RT 03/04 Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ditemukan meningal dunia dengan cara gantung diri di belakang rumah warga, Jumat (16/4/2020) dini hari.
Informasi yang diperoleh, Kamis (16/4/2020) malam sekitar pukul 21.30 WIB korban yang baru pulang dari luar negeri (Singapura), pamit keluar rumah tanpa diketahui keperluannya. Hingga malam telah larut dia tak kunjung pulang. Ibu dan istrinya pun mencari keberadaan korban, namun tak kunjung ketemu.
Kapolsek Nglegok AKP Lahuri mengatakan, keberadaan korban baru diketahui sekitar pukul 00.30 WIB. Dia ditemukan sudah meninggal dunia dalam posisi menggantung di belakang rumah.
“Tidak berhasil menemukan suaminya, istri korban ini meminta bantuan kakaknya yakni Wahyu Asandri. Dia yang kemudian melanjutkan mencari keberadaan korban dan menemukan sudah mati bunuh diri,” kata Lahuri, Jumat (17/4/2020).
Menurut Lahuri, Wahyu Asandri seketika bergegas mencari bantuan saat mengetahui tubuh kakaknya dalam kondisi seperti itu. Dibantu Andini, tetangganya, Wahyu menurunkan korban dari tempat dia gantung diri.
Selanjutnya, keluarga korban melaporkan kejadian itu ke perangkat desa dan melanjutkannya ke Mapolres Nglegok.
“Kami belum tau penyebab pasti, namun hasil pemeriksaan petugas pada tubuh korban diduga kuat korban meningal akibat gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya,” kata Lahuri.
Menurut Lahuri, petugas Puskesmas hanya menemukan bekas luka jeratan di leher dan kelamin korban mengeluarkan seperma. “Pihak keluarga tidak bersedia untuk dilakukan autopsi, keluarga membuat surat pernyataan dan menerima sebagai musibah,” ujarnya.
Namun, Kapolsek Nglegok itu mengatakan, almarhum Masru'i sempat titip pesan kepada kakak iparnya Wahyu Asandri untuk menjaga dan merawat anaknya.
Wahyu menceritakan, sebelum melakukan gantung diri, konon almarhum yang baru saja pulang dari luar negeri merasa bingung seperti orang linglung. Siapa sangka ternyata ia mengakhiri hidup dengan cara begini. (sk)