JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR - Berbagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Blitar tak henti-hentinya untuk menyalurkan bantuan kepada rakyatnya.
Kali ini, Wali Kota Blitar Santoso memberikan bantuan kepada Muh. Ali Roofiul Mustofa (11) seorang bocah yang menderita ginjal bocor yang dalam istilah medis disebut Nefron.
Bantuan sosial diberikan sebesar Rp 4.337.500 setiap bulan, dan akan diberikan selama 8 bulan. Sehingga total bantuan yang akan diterima sebesar Rp 34.700.000.
Bantuan sosial yang diberikan terhitung bulan Mei hingga Desember 2020. Untuk tahap pertama, diberikan dua bulan sekaligus untuk bulan Mei dan Juni, yakni 4.337.500 X 2 = Rp 8.675.000.
Bantuan diberikan secara simbolis di Balai Kota Blitar, Kamis (11/6/2020).
Bantuan itu diterima langsung oleh Ali, bocah yang tinggal di Jalan Madura RT 2/ RW 3 Kelurahan Sananwetan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Saat ini Ali masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas IV.
Wali Kota Blitar Santoso, mengatakan bantuan sosial yang diberikan ini jangan dilihat nilainya tapi rasa kepedulian pemerintah Kota Blitar.
Santoso berharap bantuan ini bisa membantu biaya pengobatan Ali. Meskipun kondisi pandemi Covid 19, orang nomor satu di Kota Blitar itu tetap memperhatikan rakyatnya. Selain memberikan bantuan paket sembako kepada warga terdampak Covid-19, juga memberikan bantuan sosial.
"Bantuan sosial ini sebagai bentuk rasa kemanusian dan kepedulian Pemerintah Kota Blitar, semoga Covid-19 ini juga cepat berakhir dan kita bisa beraktivitas kembali," tutur Santoso.
Usai menerima bantuan, Ali mengaku, sudah cukup lama ia menderita ginjal bocor dan kini harus rutin melakukan cuci darah.
Miris memang karena diusianya yang masih anak-anak tapi sudah harus cuci darah. Saat kondisi pandemi Covid-19, Ali mendapat kabar dari orangtuanya yang seorang buruh tani, bahwa ia mendapatkan undangan dari Bapak Wali Kota Blitar untuk menerima bantuan.
"Aku sangat bahagia mendengar kabar itu. Terima kasih Bapak Wali Kota Blitar," ujar Ali dengan mata berkaca-kaca.
Bantuan yang ia terima, kata Ali, akan ia pergunakan untuk berobat, cuci darah dan transportasi dari rumah ke rumah sakit.
Ali menuturkan, ketika orang sehat memiliki ribuan keinginan, orang sakit hanya memiliki satu keinginan yaitu kesembuhan. (sk/Adv)