JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Ratusan santri dan santriwati serta para pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tangguh Subulul Huda Kembangsawit Kabupaten Madiun ikuti rapid test pencegahan Covid-19, Kamis (9/7/2020).

Rapid test yang diselenggarakan jajaran Korem 081/DSJ Madiun termasuk Kodim 0803 Madiun bersama Polres Madiun dan Pemkab Madiun tersebut sengaja dilakukan, untuk mengantisipasi penyebaran dan memutus mata rantai penularan Covid-19, khususnya di lingkungan Pondok Pesantren.

Komandan Korem 081/DSJ Madiun, Kolonel Infantri Waris Ari Nugroho menjelaskan, maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut, diantaranya untuk mengetahui situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di wilayah Jawa Timur. Karena, secara umum virus ini terus merebak dan terus berkembang.

" Dalam rangka mengantisipasi berkembangnya Covid-19 atau memutus mata rantai perkembangan Covid-19 ini, kami selaku aparat di sini melaksanakan kegiatan bersama secara terpadu TNI - Polri dan pemerintah daerah bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan melakukan rapid test kepada para santri dan para pengasuh pondok pesantren Subulul Huda ini, " jelasnya.

Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, dengan dilaksanakannya rapid test di Ponpes Subulul Huda Kembangsawit yang ada di Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun ini diharapkan bisa menjadi contoh dalam pencegahan Covid-19 di wilayah Kabupaten Madiun, khususnya di lingkungan Pondok Pesantren.

" Bakti sosial rapid test yang dilaksanakan secara terpadu, baik TNI - Polri, Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat ini sebagai wujud sinergitas dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 khususnya di Kabupaten Madiun, " jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Subulul Huda Kembangsawit, K.H Ahmad Mizan Basyari mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh TNI - Polri dan Pemerintah Kabupaten Madiun dalam pencegahan Covid-19. Karena ini merupakan protokol kesehatan yang harus diterapkan di dalam Pondok Pesantren.

" Kemarin pada 27 Juni, kita juga sudah menggelar rapid test terhadap kedatangan 360 santri, dan Alhamdulillah non reaktif. Saat ini juga masih dalam masa karantina selama 14 hari, " ungkapnya.

Gus Mizan sapaan akrab Pimpinan Ponpes Subulul Huda ini berharap hasil rapid test nanti hasilnya non reaktif.

" Di Ponpes Subulul Huda ini sudah menerapkan protokol kesehatan, yang dulunya santri kita di kamarnya berjubel, saat ini sudah agak renggang, kita sesuaikan dengan physical distancing atau jaga jarak, " jelasnya.

Untuk diketahui, data per tanggal 09 Juli 2020 peta persebaran Covid-19 di Kabupaten Madiun, pasien positif corona ada 37 pasien. Dari total itu, 33 pasien dinyatakan sembuh.

" Atas nama Pemkab Madiun, kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini, baik TNI - Polri dan masyarakat yang telah berupaya mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Madiun, mudah - mudahan yang terkonfirm positif semuanya segera sembuh dan bisa melaksanakan aktivitas kembali dengan ketentuan normal sesuai dengan protokol kesehatan, " ucap Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto. (jum).