JATIMPOS.CO//BATU- Kota Batu memperingati World Clean Up Day 2020 dengan melakukan kebersihan serentak di beberapa titik strategis di wilayah Kota Batu oleh seluruh OPD Pemkot Batu bersama masyarakat, mulai 19 September 2020.
Pada kesempatan itu juga dilakukan Rembug ekologi pengembangan destinasi pertanian organik yang ramah lingkungan di Lumbung Pangan Kawasan Pertanian Organik Desa Pendem, Minggu (19/9/20).
Kepala Desa Pendem Tri Wahyuono Effendi menyampaikan siap bersama masyarakat menjaga potensi di wilayahnya sesuai nilai sosial yang berlaku. "Nanti masyarakat kita ajak menjaga suasana destinasi desa sesuai karakter budaya yang ada di Desa Pendem," jelasnya.
Walikota Batu, Dra. Hj. Dewanti Rumpoko, MSi menggaris bawahi tentang upaya pengelolaan dan pengembangan potensi wilayah yang dilakukan stakeholder dan masyarakat.
"Untuk tempat-tempat yang punya potensi ini dieksplore tanpa merusak lingkungannya. Lalu Dalam membuat program semua pihak terkait harus bersinergi agar searah dan cepat selesai. Serta masyarakat harus mau menjaga potensi yang ada," jelasnya.
Kebersihan Serentak
World Clean Up Day merupakan gerakan kebersihan terbesar diseluruh dunia yang sudah dilakukan sejak tahun 2008.
Di Kota Batu sendiri pada tahun 2020 rangkaian kegiatanya dimulai tanggal 19 September dengan giat membersihkan lingkungan tempat tinggal, dan pelaku usaha di 24 desa di Kota Batu dimana tercatat sebanyak 2 ton sampah terkumpul pada giat tersebut.
Plt DLH, Arif As Sidiq mengatakan akan melakukan gerakan kebersihan serentak ini secara bergilir di wilayah Kota Batu yang berpotensi untuk dikembangkan dalam konteks pariwisata.
Selain DLH pada Rembug ini ada nara sumber lainnya yaitu Walikota dan Wawalikota Batu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dirut PDAM, dan Kepala Desa Pendem dengan yang bertindak sebagai moderator Koordinator Saber Pungli, Mat Berlin.
Menyambung setelah Pemdes Pendem, Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Pramono menyampaikan akan mengembangkan kawasan pertanian yang berintegrasi.
"Dari 10 Hektar di Desa Pendem baru 3 Hektar yang jadi lahan pertanian kedepan rencananya kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pertanian berintegrasi baik pengairan dan hamparanya yang didalamnya dilengkapi pengelolaan limbah serta tempat edukasi tentang pertanian," ujarnya.
Plt Kepala Dinas PUPR, Alfi Nurhidayat menerangkan bahwa pemerintah kota melalui PUPR mendukung inisiasi masyarakat dalam mengelola potensi wilayahnya dengan pengadaan infrastruktur.
"Dalam konteks ketahanan pangan dan Agrotourism, kami akan mendukung irigasi di Desa Pendem, memang desa ini tidak memiliki mata air, tetapi justru desa ini yang paling banyak menerima suplai dari irigasi teknis kita," terangnya.
Kendati demikian, pada peringatan World Clean Up Day, Ketua Komunitas Bank Sampah, Kartini Sejati se-Kota Batu, Dwi Harining Setyowati menyayangkan beberapa permasalahan operasional terkait bank sampah.
"Karena komposter dapat mengurangi sampah, Mohon pengadaan Komposter itu didampingi dan dikawal dalam pengadaanya dari anggaran desa agar tepat sasaran. Kemudian saat ini bank sampah itu bingung bila pemerintah tidak membantu dalam menjual hasil pos bank sampah," tegasnya.(din/yon)