JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Madiun melakukan pengecekan kesiapan peralatan penanggulangan bencana alam dan personil gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dinsos, Dinas Kesehatan, PMI, Pramuka, Tokoh Masyarakat dan semua relawan yang ikut serta berperan dalam penanggulangan bencana alam di wilayah Kota Madiun.

Pengecekan kesiapan peralatan dan personil itu dilakukan dalam rangka siaga bencana alam dan banjir di wilayah Kota Madiun. Selain Wali Kota Madiun, H. Maidi ikut serta dalam kegiatan itu, Kapolres Madiun Kota AKBP R. Bobby Aria Prakasa, Kasdim 0803/Madiun Mayor Arm Mulyadi, Kajari Madiun Bambang Panca Wahyudi, serta unsur Forkopimda dari Lanud Iswahyudi, Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha, Denpom V/1 Madiun dan Sat Brimob Polda Jatim Batalyon C Pelopor Madiun.

“ Bencana alam adalah urusan kita bersama, saya ucapkan terima kasih pada tim Forkopimda, khususnya TNI, Polri, Tokoh Masyarakat dan semua yang ikut berperan serta antisipasi khususnya bencana yang ada di Kota Madiun, “ jelas Wali Kota Madiun, H. Maidi usai pimpin Apel bersama antisipasi bencana alam tahun 2020 wilayah Kota Madiun di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun, Rabu (11/11/2020).

Wali Kota Madiun, H. Maidi bersama Forkopimda Kota Madiun cek kesiapan logistik antisipasi jika ada kemungkinan bencana
---------------------------------------------
Menurutnya, dengan adanya cuaca dengan kemungkinan besar adanya beberapa prediksi cuaca yang mengancam khususnya aktifitas kegiatan masyarakat, maka perlu disiapkan segala peralatan dan personil guna mengantisipasi adanya bencana yang harus diatasi bersama sehingga kegiatan masyarakat tidak akan terganggu.

“ Kegiatan yang sudah terkonekting cukup bagus ini perlu kita tingkatkan ke yang lebih bagus lagi, “ ucap Wali Kota Madiun.

Wali Kota Madiun juga mengimbau masyarakat, di musim penghujan ini agar tidak buang sampah sembarangan. Masyarakat harus berperan aktif menjaga lingkungannya, seperti membersihkan saluran drainase di lingkungan sekitar agar tidak menyebabkan banjir.

Masyarakat juga harus segera melapor jika terjadi bencana, atau ada pohon yang besar dan sekiranya membahayakan. Pelaporan bisa dilakukan ke 112 untuk urusan kedaruratan, maupun langsung ke petugas yang ada di lapangan.

Sementara itu terkait bencana banjir, untuk sementara waktu petugas BPBD maupun relawan bakal disiapkan 24 jam untuk berkantor di daerah rawan banjir, yakni Kelurahan Tawangrejo dan Kelurahan Kelun.

“ Untuk sementara, kantor BPBD dipindah ke Kelurahan Kelun dan Tawangrejo. Ini untuk antisipasi. Karena beberapa tahun lalu ada kiriman air dari gunung Wilis. Karena itu, jika sewaktu waktu dibutuhkan, personil dapat langsung membantu masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Pemkot Madiun juga telah menyiapkan sembilan mesin pompa yang ditempatkan di sejumlah titik dan juga mesin pompa mobile. Semua peralatan itu dipastikan dalam keadaan baik, serta berfungsi cukup bagus. (Adv/jum).